Curah hujan tinggi saat Imlek merupakan kondisi khas di Indonesia yang belum tentu terjadi di China maupun negara lainnya yang juga merayakan Tahun Baru China.
Sebelumnya, perlu diketahui bahwa Tahun Baru Imlek menandai dimulainya hari pertama pada sistem penanggalan lunar yang dianut masyarakat China.
Fahmi mengatakan, penanggalan pada kalender lunar atau bulan sebetulnya dibuat berdasarkan campuran antara sistem penanggalan Masehi dan Hijriah.
Walupun disebut penanggalan lunar, jika ditelaah maka penanggalan lunar menggunakan perpaduan unsur matahari dan bulan.
Untuk diketahui, perhitungan kalender Masehi atau Gregorian dibuat berdasarkan pergerakan bumi mengelilingi matahari, sehingga disebut penanggalan matahari.
Sedangkan, kalender Hijriah disusun berdasarkan pergerakan bulan mengitari bumi, sehingga disebut penanggalan bulan.
“Imlek ini percampuran keduanya, sehingga memang biasanya akan datang pada Januari dan Februari, di sekitar dua bulan itu,” jelasnya saat dihubungi Kompas.com, Minggu (30/01) melalui sambungan telepon.
Sementara itu, pada dua bulan tersebut, Indonesia memasuki musim hujan. Jadi, perayaan Tahun Baru Imlek identik dengan turun hujan.
Mengutip Kompas.com, Senin (08/02/2016), Dosen Astronomi Institut Teknologi Bandung (ITB) Hakim L Malasan menjelaskan secara ilmiah sistem penanggalan China yang memasukkan unsur matahari.
Ia menuturkan patokan untuk menetapkan awal bulan bukan hilal seperti kalender Hijriah, tetapi waktu konjungsi antara bulan dan matahari. Waktu konjungsi adalah saat bulan dan matahari "bertemu" dan berada dalam garis lurus dari sudut pandang manusia
“Unsur musim dimasukkan dalam penanggalan," ujar Hakim.