Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Medical Virology pada 29 Desember menemukan bahwa subtipe BA.2 memiliki 28 mutasi pada protein lonjakannya, beberapa di antaranya berbeda dari strain omicron asli.
2. Disebut lebih menular dari Omicron
Penelitian awal di Denmark menunjukkan, subvarian ini 1,5 kali lebih menular daripada strain Omicron asli.
Subtipe BA.2 menyumbang 20 persen dari kasus Covid-19 Denmark pada akhir Desember 2021.
Angka itu melonjak menjadi 45 persen pada minggu kedua Januari 2022.
Jenis pertumbuhan cepat itu dapat menunjukkan bahwa BA.2 lebih menular daripada galur omicron asli, tetapi penelitian lebih lanjut diperlukan.
3. Negara yang sudah mendeteksi
Tak hanya Indonesia, subvarian omicron telah diidentifikasi di beberapa negara, termasuk Denmark, Inggris, Norwegia, India, Filipina, dan Afrika Selatan.
Di AS, BA.2 menyumbang persentase yang sangat rendah dari kasus baru yang dilaporkan, tetapi telah terdeteksi di California, Washington, New York, Texas, Utah, New Mexico, dan negara bagian lainnya.
4. Belum ada bukti menyebabkan keparahan
Sejauh ini, tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa subvarian menyebabkan penyakit atau gejala yang lebih parah, tetapi mungkin terlalu dini untuk mengatakannya.