GridStar.ID-Bak kena mental karena dirinya sudah menjadi tersangka, kini Medina Zein memohon maaf kepada Marissya Icha.
Medina Zein saat ini sedang berseteru dengan Marissya Icha.
Keduanya membuat laporan ke Polres Jakarta Selatan untuk mendapatkan keadilan.
Namun kini Medina Zein sudah ditetapkan sebagai tersangka.
Marissya Icha juga sudah diperiksa oleh pihak berwajib.
Setelah ditetapkan sebagai tersangka ternyata Medina Zein memohon maaf kepada Marissya Icha.
Dikutip dari kanal YouTube Star Story pada Rabu (12/01).
Marissya Icha yang ditemani kuasa hukumnya, Ahmad Ramzy mengatakan kepada awak media jika Medina Zein meminta maaf.
"Dia sudah dipanggil ya dan hari ini bang Ramzy sudah dapat surat dari pengacaranya permintaan maaf dari Medina Zein," ujar Marissya Icha kepada awak media.
Awak media yang mendengar hal tersebut justu kaget dan bertanya kembali.
"Akhirnya kenapa jadi dia yang meminta maaf ?," tanya awak media.
"Kenapa bang, dia minta maaf bang ?," tanya Marissya Icha kepada kuasa hukumnya
"Ya saya dapat suratnya dinyatakan meminta maaf atas laporan polisi yang sudah jadi tersangka," ucap Ahmad Ramzy.
"Menariknya waktu mediasi awal malah kita dituduh melakukan penganiayaan terus membuat laporan polisi di Polres Jakarta Selatan," lanjutnya.
"Marissya Icha diperiksa, saya diperiksa. sekarang sudah seperti ini minta maaf, makanya ambis sekali ini orang," kata Ahmad Ramzy.
Walaupun surat permintaan maaf tersebut sudah diberikan.
Marissya Icha tidak akan mundur, ia akan tetap maju dan tidak akan ada upaya damai.
Hal tersebut dikatakan langsung oleh kuasa hukum Marissya Icha.
"Saya pikir Marissya Icha tadi menyatakan tidak ada upaya damai lagi, kita akan jalan terus," ujar Ahmad Ramzy
"Tidak ada upaya mencabut laporan bareng-bareng," lanjutnya.
Awak media pun bertanya kembali, permintaan maaf Medina Zein tersebut untuk apa.
"Permintaan maafnya itu untuk penganiayaan kemarin ?," ujar salah satu awak media.
"Bukan, permintaan maafnya berkaitan dengan dia sudah jadi tersangka. Sekarang sudah tersangka baru minta maaf," kata Ahmad Ramzy.
(*)