"Selain itu Museum Tsunami ini didesain terbuka ramah kepada khalayak sehingga bisa dijadikan ruang interaksi publik harian. Atapnya didesain sebagai ruang penyelamatan jika terjadi musibah serupa," ungkapnya.
Selain itu, Ridwan Kamil memberikan sentuhan budaya di museum megah yang dibuatnya tersebut.
"Didesain memiliki kearifan lokal yaitu tari Saman yang menjadi inspirasi kulit bangunannya," lanjutnya.
Menghormati negara yang telah membantu Aceh kala itu, berbagai bendera terpajang di tengah museum dan terdapat tempat khusus untuk menghormati para korban yang meninggal dalam bencana 17 tahun lalu.
"Ditengahnya terdapat atrium yang memuat bendera dan bola batu bertuliskan negara-negara sahabat yang menolong Aceh saat tanggap darurat dahulu. Juga teristimewa hadirnya cerobong menjulang tempat khusus untuk mendoakan ribuan warga Aceh yang berpulang oleh peristiwa tersebut," kata Ridwan Kamil.