"Jika dilahirkan kembali. Jika bisa mengulang waktu. Aku hanya ingin memuliakannya. Kalau sudah memuliakan sudah pasti bisa membahagiakanya.
Kalau hanya membahagiakanya dgn materi saja belum tentu didalamnya ada sifat memuliakannya. Karena kebahagiaan itu bukan dari materi. Tak akan pernah bisa dibayar dgn materi segala jerih lelah nya saat melahirkan dan merawat anaknya.
Saat mampu memuliakan menghormati maka disitulah kebahagiaan seorang ibu. Penyesalan biasanya datang setelah tiada," tulis Umi Pipik.
Selain ungkap kisah pilunya yang harus hidup sebatang kara tanpa sosok ibu, Umi Pipik juga bagikan potret lawasnya ketiba sang ibunda tercinta masih hidup.(*)