Hal ini dilakukan agar para pimpinan bisa mencoba dan mengetahui betul-betul kondisi di lapangan.
Sehingga, ketika membawa jemaahnya bisa disosialisasikan dengan baik dan melakuan antisipasi.
"Kalau ini zero accident, tentu akan memberikan kenyamanan bagi Saudi Arabia dan nantinya akan memberikan kita kesempatan lebih banyak lagi," ujarnya.
Kemudian untuk vaksin Sinovac dan Sinopharm kini sudah bisa masuk ke Arab Saudi.
"Keterangan tentang dicabutnya kondisi suspend kita, diikuti dengan pemberitahuan bahwasanya Saudi menerima semua jenis vaksin, yang direkomendasikan oleh WHO, termasuk Sinovac dan Sinopharm yang mayoritas masyarakat Indonesia mendapatkan vaksin itu," jelasnya.
"Jadi sudah tidak ada masalah, karena kita jenisnya diterima semua namun sebagai gantinya kita harus karantina," tambahnya.
Ia juga menegaskan kalau jemaah yang sudah divaksin lengkap tidak perlu lagi mendapatkan vaksin ketiga atau booster.
"Tidak perlu booster lagi, sudah tidak ada persyaratan booster yang jelas vaksinasinya sudah lengkap dua kali vaksin, kemudian sampai di sana harus karantina lima hari. Setelah itu baru dibebaskan untuk ibadah," katanya.
Baca Juga: Nyesel Baru Tahu, Modalnya Nol Rupiah, Hilangkan Bekas Jerawat di Wajah Cuma Pakai Bumbu Dapur Ini
Diberitakan, per 1 Desember 2021, Arab Saudi mencabut larangan bepergian ke 6 negara. Salah satunya larangan ke Indonesia.
Kebijakan ini setelah Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi telah mengumumkan pencabutan larangan bepergian enam negara termasuk Indonesia pada Kamis (25/11/2021).