Inggris mengumumkan akan melarang penerbangan dari enam negara Afrika, termasuk Afrika Selatan, mulai Jumat dini hari.
Menteri Kesehatan Sajid Javid mengatakan, Badan Keamanan Kesehatan Inggris sedang menyelidiki varian baru tersebut.
Ilmuwan Afrika Selatan Tulio de Oliveira telah mendeteksi lebih dari 30 mutasi pada protein lonjakan, bagian dari virus yang mengikat sel-sel dalam tubuh.
Varian B.1.1.529 mengandung beberapa mutasi yang terkait dengan peningkatan resistensi antibodi dan dapat mengurangi efektivitas vaksin.
Varian telah menyebar dengan cepat melalui provinsi Gauteng, yang berisi kota terbesar di negara itu, Johannesburg.
"Apalagi saat lonjakan terjadi di Gauteng, semua orang keluar masuk Gauteng dari seluruh penjuru Afrika Selatan," kata Menteri Kesehatan Afrika Selatan Joe Phaahla.
"Jadi sudah pasti bahwa dalam beberapa hari ke depan, awal dari peningkatan angka positif akan terjadi. Ini masalah beberapa hari dan minggu sebelum kita melihat itu," sambung dia. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Update Corona 26 November: Kekhawatiran akan Varian Baru B.1.1.529 di Afrika Selatan"