GridStar.ID - Ismail Marzuki merupakan komponis besar Indonesia yang telah menciptakan lagu-lagu patriotik.
Salah satu lagunya yang fenomenal berjudul Gugur Bunga.
Ia dinobatkan sebagai maestro Indonesia dan pahlawan nasional.
Meski begitu, ternyata tidak menjamin kesejahteraan keluarganya.
Rachmi Aziya anak semata wayangnya kesulitan eknomi.
Rachmi diketahui berjualan es di pinggir jalan depan rumah kontrakannya di daerah Sawangan, Depok.
Melansir Sosok.ID, Dibantu oleh anak bungsunya yang sudah berkeluarga, Rachmi mengaku mendapat keuntungan Rp 30 ribu setiap harinya dari berjualan minuman.
“Kalau uang engga cukup ya harus dicukupin,” ujar Rachmi, seperti dilansir Tribunnews.com dari video YouTube CumiCumi (02/09/2015).
Ia mengaku memilih berjualan minuman es karena modal yang dibutuhkan untuk memulai bisnis itu tidak seberapa.
“Bisnis yang lain kan memerlukan dana yang besar. Saya kayaknya masih jauh memikir ke situ,” imbuhnya.
Sebenarnya, Rachmi masih mendapatkan royalti dari produser lagu ayahnya.
Pemerintah juga memberikan bantuan untuk keluarga pahlawan nasional.
Ismail Marzuki meninggal pada 5 Mei 1958 di pangkuan istri, Eulis, dengan disaksikan Rachmi yang saat itu masih berusia 8 tahun.
Ismail Marzuki dimakam di TPU Karet Bivak, Jakarta.
Pada batu nisannya dipahatkan lagu Rayuan Pulau Kelapa.
Beberapa puluh tahun setelahnya, pemerintah berniat untuk memindahkan makamnya ke Taman Makan Pahlawan di Kalibata.
Namun keluarga menolak dan menganggap jika hal tersebut bukanlah kepentingan yang mendesak.
Bagi pihak keluarga, di mana pun jasadnya dikubur, karya abadi Ismail Marzuki tetaplah bertumpu di hati rakyat Indonesia.(*)