3. Masa inkubasi lebih singkat
Dilansir dari Healthline, 21 Oktober 2021, data menunjukkan AY.4.2 bisa 10 persen lebih menular daripada varian Delta yang paling umum di Inggris.
Direktur di University College London Genetics Institute, Francois Balloux melalui Twitternya mengatakan, jika varian baru 10 persen lebih mudah menular dan memiliki frekuensi 10 persen dalam populasi, ini sama dengan hanya 1 persen lebih banyak kasus setiap 5 hari.
Namun, para ahli mengatakan bahwa lebih menular tidak selalu berarti lebih mengkhawatirkan.
“Nah, menular bukan berarti lebih berbahaya. Bukan berarti lebih ganas,” kata Dr. Len Horovitz, spesialis penyakit dalam dan paru di Lenox Hill Hospital di New York.
Varian AY.4.2 tidak lebih menular, tetapi bisa menyebar dengan cepat.
Artinya, masa inkubasi virus lebih pendek, sehingga dapat menular lebih cepat dan lebih mudah menyebar daripada yang membutuhkan inkubasi lebih lama.
“Penularan tidak sama dengan virulensi. Jadi kami tidak tahu apakah kasus ini akan lebih serius,” tegasnya.
4. Efektivitas vaksin
Para ahli mengatakan bahwa meski varian AY.4.2 lebih menular tidak berarti lebih berbahaya.