Alasan pihak PMO Kartu Prakerja menunggu kepesertaan tersebut tak lain karena dengan dibukanya gelombang 21 berarti telah sesuai alokasi anggaran semester II sebesar Rp 21,2 triliun.
Head of Communication PMO Kartu Prakerja, Louisa Tuhatu, menyampaikan, Kartu Prakerja Gelombang 22 tidak akan dibuka dalam waktu dekat.
"Kami terus memantau kepesertaan yang dicabut dari gelombang 18-21 karena tidak membeli pelatihan pertama dalam waktu 30 hari setelah dinyatakan lolos sebagai peserta Prakerja," ujarnya melansir ribunnews.com, Rabu (22/09).
"Nanti total kepesertaan yang dicabut akan dipulihkan dalam gelombang tambahan," katanya.
"Kapan gelombang tambahan itu dibuka akan ditentukan kemudian," lanjutnya.
Mengingat, penerima Kartu Prakerja Gelombang 21 masih diberi waktu 30 hari untuk membeli pelatihan pertama sejak pengumuman seleksi pada Rabu (22/09).
(*)