GridStar.ID - Deddy Corbuzier baru saja mengungkapkan bahwa dirinya sempat terpapar Covid-19.
Ia bahkan sempat mengalami masa kritis hingga harus menjalani perawatan intensif.
Hal itu disebabkan karena tubuh Deddy Corbuzier saat terpapar Covid-19 mengalami badai sitokin.
Terkait dengan badai sitokin yang dialami pasien Covid-19, Dokter Umum dan kandidat PhD bidang medical science di Kobe University Adam Prabata memiliki penjelasannya.
Dikutip dari Kompas.com, ireaksi imun berat di mana tubuh memproduksi dan melepaskan sitokin ke darah dengan sangat cepat dan banyak.
"Jadi nanti sesuai alurnya karena sitokin banyak, jadi respons sel imun juga akan jadi masif," ujar Adam pada Minggu (09/05).
Banyaknya sitokin dalam tubuh bisa menimbulkan reaksi inflamasi dalam tubuh.
Badai sitokin ini juga bisa dialami penderita Covid-19 yang masih menjalani rawat inap maupun yang sudah pulih.
Adam meminta agar orang yang terpapar atau telah pulih segera menghubungi fasilitas kesehatan apabila mengalami beberapa kondisi ini:
- Sesak napas
- Nyeri dada, berdebar
- Lemah sebelah, tidak sadar
- Nyeri kepala hebat
- Kondisi gawat darurat lain
Reaksi sistem kekebalan tubuh
Dikutip dari Kompas.com, 16 Mei 2020, Penanggungjawab Logistik dan Perbekalan Farmasi RSUP Dr Kariadi Semarang Mahirsyah Wellyan TWH., S.Si., Apt., Msc., menjelaskan badai sitokin atau cytokine strom merupakan reaksi berlebih sistem kekebalan tubuh.
Saat SARS-CoV-2 memasuki tubuh, sel-sel darah putih merespon dengan memproduksi sitokin.
Sitokin merupakan protein yang dihasilkan sistem kekebalan tubuh guna melakukan berbagai fungsi penting dalam penanda sinyal sel.
Sitokin tersebut kemudian bergerak menuju jaringan yang terinfeksi dan berikatan dengan reseptor sel guna memicu reaksi peradangan.
“Pada kasus Covid-19, sitokin bergerak menuju jaringan paru-paru untuk melindunginya dari serangan SARS-CoV-2,” jelas Mahirsyah.
Secara normal sitokin akan berhenti sebentar saat merespon kekebalan di daerah infeksi.
Namun, saat kondisi badai sitokin, sitokin akan terus mengirimkan sinyal sehingga sel-sel kekebalan tubuh akan terus berdatangaan dan bereaksi di luar kendali.
Akibatnya, paru-paru dapat mengalami peradangan yang parah, karena sistem kekebalan tubuh berusaha keras untuk membunuh virus.
Saat peradangan, sistem imun juga akan melepas molekul bersifat racun bagi virus dan jaringan paru-paru.
Baca Juga: Harap Bersabar Ini Ujian, Menkes RI: Kita Hidup dengan Covid-19 5 Sampai 10 Tahun, Bisa Lebih Lama
Saat itulah, jika tak ditangani dengan tepat, maka fungsi paru-paru akan menurun, hingga pasien sulit bernapas. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judulRamai soal Badai Sitokin, Waspadai Kondisi Ini saat Alami Covid-19