GridStar.ID - Vaksinasi Covid-19 hingga saat ini terus dilakukan demi mencegah penularan virus yang semakin meningkat.
Vaksinasi dilakukan di banyak daerah di tanah air dan diberikan secara gratis.
Mulai dari lansia hingga mereka yang memiliki usia produktif ikut mendapatkan vaksin.
Program ini sudah dilakukan seja awal Januar 2021 lalu.
Sebelum melakukan vaksinasi ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.
Jaga kondisi
Ketua Satgas Covid-19 dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Tonang Dwi Ardyanto, sebelum mendapatkan suntikan vaksin Covid-19, pastikan melakukan persiapan dan memperhatikan kondisi tubuh.
“Jangan kelelahan, jangan mengantuk, makanya tidurnya harus cukup jangan beraktivitas berat dulu,” ujar Tonang saat dihubungi Kompas.com, Jumat (25/06).
Setelah mendapatkan vaksinasi, bisa beraktivitas seperti biasa. Akan tetapi, ia mengingatkan, agar tidak memaksakan diri melakukan kegiatan berat.
Tonang mengatakan, contoh aktivitas berat, misalnya, setelah vaksin melakukan hiking atau naik gunung.
Hal ini penting diperhatikan agar vaksin bisa bekerja secara maksimal.
Sedang menstruasi, bolehkah mendapatkan vaksin?
Tonang menyebutkan, tak ada masalah mendapatkan vaksin Covid-19 saat menstruasi.
Namun, menyesuaikan kondisi masing-masing, karena kondisi setiap orang berbeda-beda.
Jika menstruasi menyebabkan tubuh lemas, sebaiknya proses vaksinasi ditunda.
Meski demikian, ia menekankan, secara umum, melakukan vaksinasi ketika sedang haid bukan masalah.
Setelah divaksin, minta nomor kontak laporan
KIPI Tonang mengingatkan, setelah vaksinasi, jangan lupa untuk meminta kertas berisi nomor kontak yang bisa dihubungi jika mengalami Kejadian Ikutan Paska Imunisasi (KIPI).
"Setiap habis vaksin selalu dibekali surat yang menerangkan bahwa nama ini-ini harus vaksinasi tanggal berapa, nanti ada keterangan kalau sewaktu-waktu ada gejala hubungi nomor ini.
Setelah vaksin harus diberi. Kalau enggak dapat harus meminta,” ujar Tonang.
Baca Juga: Kabar Gembira, Akhirnya Ada 2 Vaksin yang Diklaim Aman untuk Ibu Hamil dan Menyusui, Apa Itu?
Yang boleh dan tidak boleh dilakukan
Melansir laman Facebook Kementerian Kesehatan, ini hal yang boleh dilakukan sesudah dan sebelum vaksinasi, yakni:
- Mimum paracetamol jika demam, menggigil atau pegal-pegal setelah vaksinasi
- Cukupi kebutuhan nutrisi sebelum dan setelah vaksinasi Istirahat yang cukup sebelum vaksinasi
- Tetap beraktivitas dan mematuhi protokol kesehatan 3M
Adapun yang tidak boleh dilakukan sebelum dan sesudah vaksinasi adalah:
- Mengabaikan nasihat, petunjuk atau larangan dokter yang berkaitan dengan penyakit penyerta (komorbid)
- Mendatangi tempat pelayanan vaksinasi jika dalam kondisi tidak sehat
- Menekan, memijat atau menggosok lokasi bekas suntikan
- Menerima jenis vaksin yang berbeda dengan dosis yang pertama
- Mengabaikan protokol kesehatan 3M sesudah vaksinasi. (*)