"Ngidam, aku ngidam! Perutku nih!" balas Atta sambil mengelus perutnya.
Aurel masih mengeluhkan banyaknya mainan yang dibeli oleh Atta.
Soalnya ia tak kunjung membelikan buah manggis yang jadi kepinginan Aurel.
"Astaghfirullah haladzim, suami nih ya beli mainan terus, tapi istrinya tuh dari kemarin pengen manggis loh, udah dari kapan tahu pengeenn banget!" keluh Aurel.
"Beracun sayang! Manggis itu beracun bahaya banget loh!" sahut Atta.
"Bilangnya cuma gini, nanti, nanti, nanti dipending, tapi beli mainan bisa, cuma manggis nggak bisa gitu?" cecar Aurel lagi.
"Bisa! Nih yok, kasih tahu Kia beli sekarang!" balas Atta.
"Aku maunya ayang yang beli!" kata Aurel lagi.
"Ini aja bukan aku yang beli, dari online!" sungut Atta lalu kembali tidur.
(*)