"Setelah MK itu ada di sini selama seminggu, munculah sesuatu yang tidak disuka. Akhirnya ketemulah, yang harusnya buat pondasi pakai 300 apalah, dibelinya malah yang 250," ujar Baim Wong.
Mendengar analisa MK, Baim Wong lantas mengadakan rapat dadakan dengan arsitek dan mandornya.
Baim Wong langsung bertanya mengapa mandor membeli bahan untuk pondasi tapi tidak sesuai dengan permintaan arsitek
Ditanya Baim Wong, sang mandor santai menjawabnya yang akhirnya membuat Baim Wong kesal.
Baim Wong terkejut kala sang mandor tidak mengikuti instruksi dari arsitek.
"Jawabannya dari mandor '250 juga udah kuat'. Bingung gue, kan disuruhnya 300, kenapa beli yang 250 ?. Sudah ada gambar segede bagong, kita juga mahal bikin gituan, eh kagak diikutin," pungkas Baim Wong.
Baim Wong curhat bahwa ia sudah merogoh uang Rp 25 juta tiap minggunya selama enam bulan.
Sudah sekitar Rp 600 jutadigelontorkan Baim Wong untuk membayar tukang bangunan.
"Yang enggak bisa selamet itu pekerja ini, seminggu itu tahu berapa? Seminggu itu Rp 25 juta," sambungnya.