Akhirnya Marcell Siahaan bertemu dengan istrinya yang menunjukkan cara beribadah dan berkeluarga dalam islam.
"Dan akhirnya gue dapet kesempatan bertemu banyak orang, temen-temen yang ngajarin gue berbagai hal dan terus gue bertemu Rima," ujarnya.
Marcell Siahaan mengatakan dari istrinya ia kerap melihat cara agama Islam beribadah dan menunjukkan keakraban.
"Dia menunjukkan cara dia beribadah dengan cara dia sendiri, kan dia muslim. Terus dia juga ngasih tau keeratan keluarga Muslim dia di Singapura dan Malaysia, dan gue nyaman sekali, karena gue dulu udah terbiasa dengan kayak gitu. Nyaman-nyaman aja," ujarnya.
Di waktu kecil Marcell ternyata sering mengikuti ibadah puasa, ia ikut sahur bahkan berbuka puasa.
"Makan bareng, buka puasa bareng, ritual puasa gue juga sering ikut. Bedanya dulu masih kecil. Sahur ikut, makan siang makan, buka puasa makan gitu. Intinya hidupnya nyusahin aja gitu, cuma ganggu orang puasa aja," jelas Marcell sambil tertawa.
Tiba di suatu hari Marcell Siahaan bertemu dengan keluarga yang selalu ia pandangi saat menjalankan salat.
"Ada seseorang pekerja yang diangkat oleh kakek gua jadi keluarga, terus dia juga yang mengumandangkan adzan di liang milik kakek saat meninggal, gue selalu duduk di sampingnya saat dia salat, ketika dia salat gue liatin dan apa yang dia omongin, gue dengerin saat dia salat dan itu yang gue lakukan saat gue agnostik dulu," cerita Marcell saat mengingat masa lalunya.
Setelah itu, Marcell Siahaan menceritakan mengapa akhirnya ia memeluk agama Islam.
Marcell merasa nyaman, dan dirinya yakin bahwa segala sesuatuy harus memiliki titik pencapaian.