GridStar.ID- Kakak dari Ria Ricis, Oki Setiana Dewi baru saja dikaruniai seorang anak laki-laki yang diberi nama Sulaiman Ali Abdullah.
Namun Oki menemukan gejala tak biasa dari putra bungsunya itu.
Bahkan Oki mengungkapkan bahwa kondisi tak biasa dirasakannya saat hamil sang buah hati.
Ia pun akhirnya mencari tahu kondisi sang putra dengan memeriksakan ke dokter.
Benar saja, setelah melakukan pemeriksaan, terungkap kondisi yang dialami Sulaiman tersebut.
Sulaiman mengalami Prader-Willi Sindrome.
Kondisi itu sempat disampaikan Oki Setiana Dewi melalui unggahannya di instagram pribadinya pada Senin (15/03) lalu.
"Beberapa hari yang lalu, hasil pemeriksaan darah Sulaiman sudah keluar. Akhirnya..setelah berbulan -bulan ini menduga apa yang terjadi pada Sulaiman, saya bisa bernapas lega.
Prader-Willi Syndrome. Begitu yang tertera di atas kertas. Alhamdulillah ala kulli hal," ungkap Oki Setiana Dewi.
Oki juga mengungkapkan beberapa kondisi yang dialami putranya sejak dalam kandungan.
"Ciri-ciri mulai dari gerak janin yg kurang aktif, hipotonia ( otot lemas), reflek menghisap tidak baik, nangis lemah merupakan bagian dari ciri-ciri sindrom ini. Alhamdulillah, saat ini Sulaiman sudah jauh lebih baik," ujar Oki.
Oki pun merasa beruntung bahwa kondisi putranya lebih baik daripada sebelumnya.
"Selalu ada banyak hal yang bisa disyukuri. Alhamdulillh tau penyakit Sulaiman dari awal, Alhamdulillah bertemu tim dokter yg luar biasa , Alhamdulillah Allah izinkan bisa berobat..," ujar Oki.
Mengutip dari Wartakotalive.com, Prader-Willi Syndrome, merupakan salah satu penyakit genetik yang disebabkan oleh gangguan pada kromosom 15, sehingga menyebabkan kelainan pada banyak sistem pada tubuh pengidapnya.
Pada umumnya, kelainan ini memiliki beberapa ciri khas, seperti berkurangnya aktivitas janin saat kehamilan, hipotonus, keterbelakangan mental, obesitas, perawakan pendek, hipogonadisme, strabismus, dan ukuran tangan dan kaki yang kecil.
Tanda dan gejala pada sindrom ini banyak, dimulai dari dalam kandungan hingga dewasa, antara lain:
Saat Masa Kehamilan dan Kelahiran
- Gerakan janin yang berkurang;
- Posisi janin yang abnormal;
- Polihidramnion (cairan ketuban yang berlebihan);
- Kelahiran dengan operasi sesar atau lahir dengan kaki atau bokong terlebih dahulu;Letargi;
- Hipotonia;
- Gangguan makan akibat gangguan refleks hisap;
- Sulit bernapas; dan
- Hipogonadisme
Anak-Anak
- Keterlambatan perkembangan/intelektual;
- Tidur yang berlebihan;
- Strabismus;
- Skoliosis (tulang punggung membengkok);
- Kriptorkidisme (testis tidak turun);
- Keterlambatan bicara;
- Koordinasi fisik yang kurang baik;
- Hiperfagia (makan yang berlebihan), yang dimulai dari usia 2–8 tahun dan berlanjut hingga dewasa. Gangguan ini mengarah pada tindakan yang abnormal, seperti mencuri makanan, makan sampah, ataupun makanan beku demi melampiaskan keinginan makannya yang terlalu besar;
- Berat badan berlebih;
- Gangguan tidur;
- Pubertas yang terlambat;
- Perawakan pendek;
- Obesitas; dan
- Gangguan perilaku, seperti tantrum, keras kepala, dan perilaku obsesif kompulsif.
Dewasa
- Infertilitas pada laki-laki maupun perempuan;
- Hipogonadisme (gangguan fungsi dari organ seksual);
- Bulu kemaluan yang jarang;
- Hipotonia (tonus otot lemah);
- Fungsi intelektual yang lemah atau gangguan belajar; dan
- Rentan terkena diabetes melitus. (*)