Saat ibundanya meninggal dunia, anak lelaki Teddy Syah sempat alami kejang lantaran syok berat.
"Anak lelaki saya sempat kejang. Dia anaknya pendiam dan selalu menyimpan perasaan, jadi saya pelan-pelan harus menaikkan semangatnya dan kesabarannya," beber Teddy.
Tak mudah, Teddy harus memberikan semangat pada anak-anaknya agar bisa menerima kenyataan.
"Ya saya terus ngobrol dengan dia, hingga kita juga bisa bergerak dari rumah di Sentul ke Bintaro. Ini gak mudah buat kami, saya sudah hancur," ujar Teddy.
Anak-anaknya terguncang saksikan detik-detik kepergian ibunda, Teddy langsung lakukan ini.
"Saya gak berhenti bimbing dia, saya gak boleh larut dalam kesedihan. Tetapi anak saya sudah hancur lagi. 5 menit terakhir di video saya tak memperlihatkan situasinya pada anak karena saya gak mau mereka tahu situasi sakaratul maut di ICU.
Akhirnya saya cuma menidurkan hp tersebut dan cuma saya yang menyaksikan sampai akhir, itu gak mudah. Saat itu kita bertiga di kamar, saya bersyukur Allah Maha Baik," beber Teddy. (*)