"Peluk (dan) cium kaki, ya meskipun orangtua sudah meninggalkan anak, tetapi tetap, anaknya sayang sama orangtuanya meskipun orangtuanya ya gitu, tetap saja kita sayang," kata Akbar.
Meski hidup secara nomaden, Akbar pun tidak lupa dengan agamanya.
Sesekali dia menyempatkan waktu untuk membaca Al Quran saat beristirahat.
"Waktu itu kakek dan nenek pernah berpesan, sama bapak juga, katanya kalau kita posisi lagi ngapain, atau kerja apa, tetaplah sama Al Quran, karena Al Quran itu bisa meninggikan derajat kita," ungkap Akbar. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Syekh Ali Jaber dan Kisah Akbar, Bocah Pemulung yang Dijadikan Anak Angkat "