Fase kedua, antemortem.
Haryanto mengatakan, fase ini tim kepolisian sudah membentuk tiga pos antemortem yakni di Bandara Supadio Pontianak, pos antemortem di Tanjung Priok yang akan dikirim langsung ke RS Polri.
"Fase antemortem, fase antemortem kita dirikan tiga tempat yang pertama di Tanjung Priok yang dikomandani Kabid Dokkes Polda Metro Jaya, dan Kabid Kesjas Brimob, kemudian antemortem yang ada di Bandara Supadio Pontianak yang dikomandani Kabid Dokkes Kalimantan Barat," ucapnya.
Baca Juga: Kesaksian Tim Penyelam Kopaska TNI AL yang Cari Pesawat Sriwijaya Air SJ 182, Pesawat Hancur Total
"Jadi barang-barang atau data-data body part dan sebagainya, yang diterima oleh TKP dan antemortem yang ada di Tanjung Priok akan dikirim posko di RS Kramat Jati. Posko Kramat Jati meliputi fase dua, fase postmortem sudah kita siapkan di ahli forensik kita," lanjutnya.
Selanjutnya, fase ketiga, kata Hariyanto, fase postmortem di Posko Postmortem RS Bhayangkara Polri.
"Kami sudah siapkan ahli-ahli forensik kita," katanya.
Fase keempat adalah fase penggabungan data dari pos antemortem dengan postmortem.Setelah itu, jika sudah selesai penggabungan baru data yang didapat dianalisis dan dievaluasi.
"Kemudian data yang diperiksa, yang didapatkan dari antemortem dan postmortem nanti akan disajikan setiap harinya, fase 4 atau rekonsiliasi. Fase terakhir briefing, setiap hari kita laksanakan analisa dan evaluasi," ucapnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, pesawat Sriwijaya SJ-182 route Jakarta-Pontianak dilaporkan hilang kontak pada Sabtu (09/01) sore sekitar pukul 14.40 WIB. (*)