GridStar.ID- Pemerintah terus kebut penanganan pandemi covid-19.
Salah satunya, vaksinasi yang dikabarkan bakal dimulai pada 13 Januari 2021 mendatang.
Seluruh dunia yang masih terkungkung wabah membuat sektor kesehatan dan ekonomi ambruk.
Bahkan negara Adikuasa, Amerika Serikat pun harus menghadapi krisis ekonomi dikarenakan wabah ini.
Mengutip dari Gridhot.id, Amerika Serikat (AS) berencana menerbitkan obligasi senilai US$ 3 triliun atau senilai Rp 45.300 Triliun.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan, kebijakan AS tersebut akan memberi dampak pada Indonesia.
"Dampaknya memang ada dua, ke pasar obligasi dan ke nilai tukar rupiah kita," terang Perry, Rabu (6/5) via video conference.
Bila AS kembali menerbitkan obligasi senilai US$ 3 triliun, berarti suplai US Treasury akan meningkat sehingga likuiditasnya pun akan meningkat.
Ini bisa berpotensi meningkatkan suku bunga US Treasury.