GridStar.ID - Banyak negara di dunia kini tengah khawatir dengan munculnya varian baru virus corona di Inggris.
Bahkan banyak negara menutup sementara akses transportasi dari dan menuju Inggris.
Belum selesai dengan laporan baru tersebut, kini laporan lain mengenai varian baru virus corona yang ditemukan di Nigeria.
Baca Juga: Berkaca dari Kondisi Dewi Perssik, Ini yang Perlu Diketahui Mengenai Ruam Kulit Pada Pasien Covid-19
Varian ini disebut berbeda dengan yang diyemukan di Inggris dan Afrika Selatan.
Dilansir Al Jazeera, Kamis (24/12), varian tersebut ditemukan dalam dua sampel pasien yang dikumpulkan pada 3 Agustus 2020 hingga 9 Oktober 2020 di negara bagian Osun, Nigeria.
Kabar penemuan varian baru lain dari virus corona muncul saat kasus di Nigeria dan Afrika Selatan melonjak.
Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Afrika, John Nkengasong, mengatakan Nigeria telah melaporkan peningkatan kasus sebesar 52 persen.
Sementara, di Afrika Selatan, dilaporkan peningkatan kasus sebesar 40 persen dalam sepekan terakhir.
Varian baru virus corona yang terdeteksi di Afrika Selatan telah menyebar lebih cepat pada 18 Desember 2020, dan saat ini menjadi dominan.
Meski begitu, belum ada bukti bahwa varian baru virus corona, PG81H, yang muncul di Nigeria berkontribusi pada peningkatan penularan yang terjadi.
Menurut John, CDC Nigeria dan Pusat Keunggulan Afrika untuk Genomik Penyakit Menular di Nigeria akan mempelajari lebih banyak sampel.
"Beri kami waktu. Ini (penemuan tentang varian baru virus) masih sangat awal," kata John.
Peneliti utama Covid-19 di Nigeria, lanjut dia, telah merilis urutan genom dari varian baru tersebut.
Peningkatan kasus
Dikabarkan CNA, Nigeria telah melihat lebih sedikit kasus virus corona dibandingkan negara-negara lainnya di Afrika.
Total kasus di Nigeria merangkak naik melewati 80.000 pada Rabu (23/12/2020), dengan kasus harian yang tercatat melebihi 1.000 kasus untuk pertama kalinya di bulan ini.
Sementara itu, Afrika melaporkan lebih dari 2,5 juta kasus virus corona atau sebesar 3,3 persen dari kasus virus corona global.
Meskipun seperti varian baru virus yang menyebar di Inggris, belum ada bukti ini mengarah ke penyakit yang lebih parah.
Tingkat infeksi virus corona di Afrika Selatan diprediksi segera melampaui puncak gelombang pertama awal tahun ini.
Temuan varian baru lain di Nigeria ini menambah peringatan baru dalam pandemi Covid-19.
Baca Juga: ASN Dilarang Bepergian ke Luar Kota, Bisa Terancam Sanksi Ini!
Sebagai informasi, menurut data Worldometers pada Jumat (25/12), virus corona telah menginfeksi 79.663.933 orang di seluruh dunia.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 56.068.160 orang di antaranya sudah pulih.
Sementara itu, 1.747.746 orang meninggal dunia. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judulVarian Baru Lain dari Virus Corona Teridentifikasi di Nigeria