Meski begitu, belum ada bukti bahwa varian baru virus corona, PG81H, yang muncul di Nigeria berkontribusi pada peningkatan penularan yang terjadi.
Menurut John, CDC Nigeria dan Pusat Keunggulan Afrika untuk Genomik Penyakit Menular di Nigeria akan mempelajari lebih banyak sampel.
"Beri kami waktu. Ini (penemuan tentang varian baru virus) masih sangat awal," kata John.
Peneliti utama Covid-19 di Nigeria, lanjut dia, telah merilis urutan genom dari varian baru tersebut.
Peningkatan kasus
Dikabarkan CNA, Nigeria telah melihat lebih sedikit kasus virus corona dibandingkan negara-negara lainnya di Afrika.
Total kasus di Nigeria merangkak naik melewati 80.000 pada Rabu (23/12/2020), dengan kasus harian yang tercatat melebihi 1.000 kasus untuk pertama kalinya di bulan ini.
Sementara itu, Afrika melaporkan lebih dari 2,5 juta kasus virus corona atau sebesar 3,3 persen dari kasus virus corona global.
Meskipun seperti varian baru virus yang menyebar di Inggris, belum ada bukti ini mengarah ke penyakit yang lebih parah.