Follow Us

Potensi Gelombang Tinggi Mencapai 9 Meter Terjadi di Perairan Indonesia, Ini Penyebabnya Menurut BMKG

Hinggar - Minggu, 06 Desember 2020 | 11:02
Ilustrasi gelombang tinggi
hot grid

Ilustrasi gelombang tinggi

Apa pemicu tingginya gelombang hingga mencapai ketinggian 9 meter?

Kepala Bidang Informasi Meteorologi Maritim BMKG, Dr Andri Ramdhani, mengatakan, gelombang tinggi yang berpotensi muncul di Indonesia karena ada bibit siklon tropis "96S".

"Berdasarkan pantauan kondisi atmosfer terkini, terdapat bibit siklon tropis '96S' di Samudera Hindia selatan Banten dengan kecepatan angin maksimum 25 knot," ujar Andri saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (05/12).

Ia mengatakan, bibit siklon tropis ini berdampak pada peningkatan tinggi gelombang di Perairan barat Lampung, Selat Sunda bagian barat dan selatan.

Baca Juga: Waspada Gelombang Tinggi Capai 6 Meter Terjadi di Beberapa Wilayah Ini Selama Bulan Juni, BMKG Berikan Peringatan: Masyarakat di Pesisir Diminta Waspada

Perairan selatan Jawa memiliki ketinggian gelombang diprediksi mencapai 2.5-4.0 meter dan Samudera Hindia selatan Banten hingga Jawa Tengah dengan ketinggian gelombang mencapai 4.0-6.0 meter.

Selain itu, pemicu lain yang menyebabkan gelombang tinggi yakni adanya daerah tekanan rendah 1008 hPa yang terpantau di Laut China Selatan barat Filipina memberikan dampak secara tidak langsung terhadap kecepatan angin dan tinggi gelombang di wilayah Laut Natuna Utara.

Andri menjelaskan, di wilayah ini ada peningkatan kecepatan angin maksimum mencapai 30 knot dan tinggi gelombang mencapai 4.0-6.0 meter di Laut Natuna Utara dan Perairan Utara Kepulauan Anambas-Natuna dan gelombang dengan ketinggian 2.5-4.0 meter di wilayah Laut Natuna.

Baca Juga: Ancaman Tsunami dan Gunung Berapi Sempat Bikin Resah, Mbah Mijan Ungkap Penerawangannya, 2021 Bakal Disambut Bencana Puting Beliung

"Jadi pemicunya adalah adanya bibit siklon tropis di Selatan (Samudera Hindia) dan juga tekanan rendah di Laut China Selatan yang menyebabkan adanya peningkatan kecepatan angin, sehingga beberapa wilayah perairan Indonesia terdampak gelombang tinggi untuk beberapa hari ke depan," ujar Andri.

"Bibit siklon tropis ini berpotensi menjadi siklon tropis pada Selasa malam atau Rabu pagi dengan pergerakan ke arah Tenggara-Selatan menjauhi wilayah Indonesia," lanjut dia.

Mengenai badai siklon tropis, Andri mengatakan, badai ini akan mulai menjauhi Perairan Indonesia pada 8 dan 9 Desember 2020.

Source : Kompas.com

Editor : Grid Star

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular