Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Waduh! Aktivis Duga Pasien Covid-19 di Korea Utara Dibiarkan Mati Kelaparan, Katanya: Warga Menyebut Virus Corona Penyakit Hantu

Yunus - Kamis, 05 November 2020 | 20:15
(Ilustrasi) Aktivis mengungkapkan bahwa pasien Covid-19 di Korea Utara diduga dibiarkan mati kelaparan.
Shutter Stock

(Ilustrasi) Aktivis mengungkapkan bahwa pasien Covid-19 di Korea Utara diduga dibiarkan mati kelaparan.

GridStar.ID – Banyak yang penasaran bagaimana penanganan pasien Covid-19 di Korea Utara.

Kabar terbaru, seorang aktivis menduga bahwa pasien Covid-19 Korea Utara ditempatkan di “kamp karantina” dan dibiarkan mati kelaparan.

Dugaan itu muncul setelah aktivis tersebut menerima laporan bahwa orang-orang dengan gejala virus corona “ditampung di rumah mereka tanpa makanan”.

Baca Juga: Jarang Terlihat di Muka Umum, Presiden Korea Utara Kim Jong Un Dikabarkan Koma, Mantan Pejabat Korea Selatan Beberkan Bukti Klaimnya

Seperti dikutip dari Daily Mail (5/11), sumber informasi di Korea Utara menyebut “kamp karantina” virus corona telah didirikan di kota-kota yang berbatasan dengan China.

Tim Peters, seorang aktivis Kristen yang menjalankan badan amal Helping Hand Korea yang berbasis di Seoul, Korea Selatan mengisahkan bahwa mereka yang ditahan di kamp sering dibiarkan tanpa perawatan medis dan kelaparan.

Kepada The South China Morning Post, Tim Peters mengungkapkan dia menerima informasi yang mengkhawatirkan, bahwa pemerintah setempat sama sekali tidak menyediakan makanan atau obat-obatan kepada mereka di sana.

Baca Juga: Presiden Joko Widodo Kirim Karangan Bunga untuk Kim Jong Un yang Telah Merayakan HUT Korea Utara yang ke-72, Ucapan Selamat Orang Nomor Satu di RI Itu Jadi Sorotan

Peters menceritakan, keluarga warga yang dikarantina datang ke pinggiran kamp sambil membawa makanan agar kerabat mereka bisa tetap hidup.

Keluarga pasien Covid-19 yang dikarantina di sana juga membelikan obat-obatan yang ada di pasar atau obat herbal dari lereng gunung, untuk diberikan pada kerabat.

“Sumber saya menunjukkan, banyak orang di kamp telah meninggal. Tidak hanya karena pandemi, tetapi juga karena kelaparan dan penyebab terkait,” kata Peters.

Baca Juga: Warga Korea Utara yang Tak Gunakan Masker di Tengah Pandemi Covid-19 Bakal Dihukum Kerja Paksa Selama 3 Bulan oleh Kim Jong Un

Peters yang menyebut bahwa LSM-nya mengirimkan pasokan medis dan lainnya ke Korea Utara, menggambarkan situasi pandemi Covid-19 di negara itu “sangat serius”.

Dia mengatakan, pengabaian yang dilaporkan itu cocok dengan informasi yang muncul dari orang-orang yang selamat dari kamp penjara Korea Utara, di mana para narapidana diberikan “makanan dalam jumlah yang sangat minimum”.

Pengungsi yang melarikan diri dari Korea Utara tetapi tetap berhubungan dengan kerabat yang masih berada di negara itu, melaporkan kasus orang dengan gejala “dipaksa diisolasi, atau ditampung di rumah mereka tanpa makanan atau dukungan lain, dan dibiarkan mati,” kata Pendeta David Lee.

Baca Juga: Adem Ayem Saat Dunia Kalang Kabut Karena Virus Corona, Korea Utara Laporkan Dugaan Kasus Covid-19 Pertama Kalinya

Lee, yang bekerja dengan para pembelot Korea Utara di Seoul, mengatakan virus corona disebut “penyakit hantu” oleh warga Korea Utara, dan tidak ada “alat pengujian yang tepat” untuk melacak atau menghentikan penyebaran virus.

Pendeta David Lee mengklaim orang-orang seperti “dipaksa diisolasi”, atau ditampung di rumah mereka tanpa makanan dan seolah dibiarkan mati.

Aktivis hak asasi manusia lain yang berbasis di Korea Selatan, tanpa menyebut nama mengatakan kepada The South China Morning Post bahwa pihak berwenang telah membakar banyak jenazah.

Baca Juga: Menjijikan! Usai Hilang bak Ditelan Bumi hingga Dikabarkan Meninggal Dunia, Kini Kim Jong Un Kembali dan Perintahkan Warga Korea Utara untuk Mengumpulkan 100 Kg Kotoran Manusia Setiap Harinya, Ternyata Ini Tujuannya!

Itu terjadi setelah dugaan kasus virus corona yang melibatkan pedagang lintas batas.

Sebelumnya, klaim mengejutkan itu muncul ketika Kim Jung Un mengatakan negara itu “bebas virus korona”, dalam pidatonya di parade militer memperingati ulang tahun ke-75 Partai Pekerja Demokrat Korea.

Pemimpin Korea Utara menyalahkan sanksi internasional, topan, dan virus corona karena mencegahnya memenuhi janji-janji kemajuan ekonomi.

Baca Juga: Terungkap 5 Fakta Tentang Kim Yo Jong, Sosok Perempuan yang Digadang-gadang Akan Menggantikan Kim Jong Un Memimpin Korea Utara, Meski Berparas Ayu Tapi Disebut Tak Kalah Kejam dari sang Kakak!

Dia mengatakan, dia bersyukur tidak ada satu pun warga Korea Utara yang dinyatakan positif mengidap penyakit itu.

Pernyataan itu tentu dipertanyakan oleh Korea Selatan dan Amerika Serikat.

Hingga akhirnya munculnya informasi dugaan bahwa pasien Covid-19 di Korea Utara dibiarkan mati kelaparan. (*)

Source :Daily Mail

Editor : Grid Star

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular

x