Jika fase pertama berhasil, fase kedua yang melibatkan hampir 1.000 relawan dijadwalkan pada Desember 2020.
Fase terakhir akan dibuka untuk 30.000 sukarelawan, dimulai pada April 2021.
Melansir Timesnownews (2/11/2020), menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), vaksin yang dikembangkan Israel menjadi salah satu dari sekitar 40 kandidat vaksin yang diuji di seluruh dunia.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Benny Gantz mengunjungi Pusat Medis Sheba di Tel Aviv, tempat vaksin pertama diberikan.
"Ada alasan untuk mengukur optimisme secara hati-hati hari ini," ujar Gantz.
Gantz mengatakan, masih dibutuhkan waktu untuk melacak, memproses data hingga ditarik kesimpulan mengenai efektivitas vaksin tersebut.
"Saya melihat vaksin di negara Israel. Vaksin yang dikembangkan di sini atau di luar negeri, kami akan membawa cukup vaksin untuk warga Israel. Kami akan membebaskan diri dari pandemi ini," ujar Netanyahu. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Vaksin Corona asal Israel Mulai Diuji Coba pada Manusia"