GridStar.ID - Belakangan ini Perancis dihebohkan dengan kartun kontroversial yang menggambarkan Nabi Muhammad.Presiden Perancis Emmanuel Macron mengatakan dia dapat memahami kemarahan umat Muslim tentang hal itu.Saat di wawancarai oleh Al Jazeera, Macron mengatakan posisinya telah disalahpahami: bahwa perannya bukanlah mendukung konten kartun, yang dipandang sebagai penghujatan oleh umat Islam, tetapi untuk membela hak atas kebebasan berekspresi.
Baca Juga: Buang Semua Tas Mewah Istrinya, Arie Untung Murka Presiden Perancis Hina Nabi Muhammad SAW, Suami Fenita Boikot Merek-Merek Ini: Gak Layak Ada di Lemari"Perancis berada dalam kondisi syok setelah serangan ini, dengan perasaan sedih dan marah.""Dan untuk pertama kalinya saat kami mengalami serangan ini, ada reaksi kuat yang menyerang Perancis secara internasional, atas dasar banyak kesalahpahaman dan itulah mengapa saya ingin menjernihkannya," ujar Macron kepada Al Jazeera.Pernyataan itu disampaikan setelah serangan mematikan di sebuah gereja di Nice, yang menewaskan tiga orang.Baca Juga: Gandeng Bule Perancis Sebagai Kekasih Barunya, Barbie Kumalasari Sudah Kenalkan Pacar ke Galih Ginanjar, Begini Tanggapan sang Mantan Suami
Ini adalah insiden serangan ketiga yang diduga dilakukan oleh kelompok radikal dalam satu bulan terakhir.Ketegangan terus memanas antara Perancis dan sejumlah negara Muslim, terkait kartun Nabi Muhammad.Beberapa mendesak pemboikotan produk Perancis setelah Macron membela hak untuk menggunakan gambar tersebut, dalam konteks kebebasan berekspresi.
Baca Juga: Tak Terima Sempat Ditolak Masuk Museum Karena Payudara Terlihat, Perempuan Ini Curhat di Twitter, Berujung Cemoohan Netizen Menteri Dalam Negeri Perancis mengatakan kemungkinan akan terjadi lebih banyak serangan militan.Pada Sabtu (31/10), seorang pendeta Ortodoks ditembak dan terluka di Lyon.Pelaku penembakan telah ditangkap, namun hingga kini belum diketahui motif serangan tersebut dan pihak berwenang masih melakukan penyelidikan.Baca Juga: Ilmuwan Asal Australia dan Perancis Uji Coba Vaksin BCG dan Takar Efeknya Demi Ikhtiar Menumpas Pandemi Covid-19, Ini yang Bakal Terjadi pada Tubuh Manusia!
Macron mengatakan, dia meyakini bahwa reaksi keras dari negara-negara Muslim karena orang-orang telah salah memahami bahwa dia mendukung kartun itu, atau bahwa kartun itu dibuat oleh pemerintah Perancis."Saya memahami sentimen yang diungkapkan. Tapi Anda harus memahami tugas saya sekarang, yakni melakukan dua hal: untuk menenangkan kondisi dan juga melindungi hak-hak ini," ujarnya, merujuk pada hak berekspresi bagi mereka yang menciptakan kartun tersebut."Saat ini di dunia ada orang yang mendistorsi Islam dan dengan mengatasnamakan membela agama, mereka membunuh, mereka membantai... saat ini ada kekerasan yang dilakukan oleh gerakan dan individu ekstremis yang mengatasnamakan Islam."
Baca Juga: Bak Pepatah Cinta Itu Buta! Inilah 4 Orang yang Jatuh Hati pada Benda Mati, Salah Satunya Nikahi Jembatan yang 'Tampan, Kuat dan Kokoh'Macron juga mengatakan pemboikotan produk-produk Perancis yang diserukan di tengah kemarahan negara Islam itu "tidak dapat diterima".Apa konteks dari pernyataan Macron?Tiga orang ditikam hingga tewas di Nice pada Kamis oleh seorang pria Tunisia yang tiba di kota bagian selatan Perancis itu sehari sebelumnya.Perancis segera meningkatkan kewaspadaan keamanan nasionalnya ke tingkat tertinggi, dengan mengerahkan lebih banyak aparat keamanan ke tempat-tempat ibadah dan sekolah di seluruh negeri.
Baca Juga: Bak Pepatah Cinta Itu Buta! Inilah 4 Orang yang Jatuh Hati pada Benda Mati, Salah Satunya Nikahi Jembatan yang 'Tampan, Kuat dan Kokoh'Sementara kantor berita Tunisia melaporkan, dua orang telah ditahan di negara itu untuk dimintai keterangan terkait serangan di Nice, yang dilakukan oleh seorang pria Tunisia.Awal bulan ini, seorang guru dipenggal kepalanya di pinggir kota Paris, setelah menunjukkan kartun Nabi Muhammad kepada beberapa siswanya.Menanggapi serangkaian serangan tersebut, Presiden Perancis sejak 2017 tersebut tidak akan pernah menyerah pada kekerasan.Masalah ini telah menyebabkan ketegangan dengan beberapa negara mayoritas Muslim, yang diekspresikan lewat pembakaran patung Macron di Bangladesh dan perang kata-kata dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, yang mempertanyakan kesehatan mental Macron. (*)Artikel ini telah tayang di Sosok.id yang berjudul Setelah Pernyataan Kartun Nabi Muhammad Dikecam, Presiden Macron Sebut Orang-orang Salah Paham: Perancis Syok, Sedih dan Marah karena Serangan