GridStar.ID - Pada sidang paripurna, Senin (5/10/2020) DPR mengesahkan RUU Cipta Kerja.
Diketahui, fraksi dari Partai Demokrat dan PKS menolak akan pengesahan RUU tersebut.
Diwakili AHY, Partai Demokrat sempat meminta maaf atas kekalahan suara dalam sidang tersebut.
Akibat hal ini pula, masyarakat membanjiri Instagram Annisa Pohan dan Aliya Rajasa, menantu Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Dan sejumlah pesan rindu masyarakat terhadap sosok SBY.
Menantu SBY ini juga rela mencetak pesan-pesan tersebut agar bisa dibaca oleh suami Ani Yudhoyono tersebut.
Aliya Rajasa dalam Instagram @ruby_26 memperlihatkan pesan yang telah dicetaknya tersebut.
Istri Ibas Yudhoyono menyebut, pesan ituhanya sebagian yang telah dicetak untuk diberitahu ke SBY lebih lanjut.
"Sebagian pesan yang masuk melalui dm saya dan Mba Annisa sudah kami print, kami sudah sampaikan ke Pepo SBY," tulis @ruby_26.
Aliya menilai dalam pesan tersebut banyak yang menyampaikan rindu akan sosok SBY dan memberikan doa terbaik.
"Masih banyak lagi pesan yang masuk namun tidak sanggup kami print satu persatu karena banyaknya pesan yang masuk dan terbatasnya waktu. Namun kurang lebihnya pesan-pesan telah kami sampaikan," ucap Aliya.
Setali tiga uang dengan Aliya, Annisa Pohan juga menyampaikan pesan masyarakat itu membuat SBY terharu.
"Cuma 30 lembar dari ratusan yang masuk. Aku gak sanggup capture satu per satu tapi perwakilan sebagian pesan teman-teman masuk ya ke Pak SBY dan Mas Agus. Beliau terharu," tulis @annisayudhoyono.
Pantauan TribunJakarta, tak hanya melalui pesan saja, masyarakat juga membanjiri sejumlah komentar di Instagram kedua menantu SBY.
Banyak dari mereka mengeluhkan terkait pengesahan Omnibus Law.
AHY Minta Maaf
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono ( AHY) menjelaskan alasan partainya menolak pengesahan UU Cipta Kerja.
Fraksi Partai Demokrat, kata AHY, menegaskan penolakan tersebut dengan walk out dalam rapat paripurna DPR RI, Senin (5/10/2020).
"Keputusan kami ini sudah disampaikan oleh F-PD dalam Pandangan Akhir Mini Fraksi pada Pengesahan Tingkat I di Rapat Kerja Badan Legislasi DPR RI (Sabtu, 3/10), dan kami sampaikan lagi dalam pendapat fraksi Sidang Paripurna DPR RI," kata AHY dalam keterangan tertulis, Senin (5/10/2020).
AHY mengucapkan permohonan maaf kepada masyarakat khususnya buruh dan pekerja atas disahkannya RUU Cipta Kerja menjadi Undang-undang.
"Saya mohon maaf pada masyarakat Indonesia, khususnya buruh dan pekerja, karena kami belum cukup suara untuk bisa memperjuangkan kepentingan rakyat. Insya Allah kita terus memperjuangkan harapan rakyat," ujarnya.
Menurut AHY, UU Cipta Kerja tidak memiliki urgensi di masa pandemi dan pembahasannya sangat dipaksakan. Bahkan, banyak pasal yang merugikan kalangan buruh.
Selain itu, UU Cipta Kerja berbahaya karena berpotensi bergesernya ekonomi pancasila menjadi kapitalistik dan neo liberalistik.
"Tentu, menjadi jauh dari prinsip-prinsip keadilan sosial. Alih-alih berupaya untuk menciptakan lapangan kerja secara luas, RUU tersebut berpotensi menciptakan banyak sekali masalah lainnya," ucap AHY.
Lebih lanjut, AHY mengajak seluruh elemen masyarakat khususnya buruh dan pekerja yang terdampak UU Cipta Kerja untuk selalu bersuara dan tetap menegakkan nilai-nilai keadilan.
"Kita (Partai Demokrat) harus berkoalisi dengan rakyat, No one is left behind. Bersama kita kuat, bersatu kita bangkit. Tuhan Bersama Kita," kata dia. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul:"UU Cipta Kerja Disahkan, Annisa Pohan & Aliya Dapat Ratusan DM untuk SBY: Sudah Sampaikan ke Pepo."