Follow Us

Diplomat Indonesia Beri Jawaban di Sidang Umum PBB, Silvany Austin Pasaribu: Vanuatu Jangan Ikut Campur Urusan Papua

Tiur Kartikawati Renata Sari - Senin, 28 September 2020 | 18:02
Diplomat Indonesia Beri Jawaban di Sidang Umum PBB, Silvany Austin Pasaribu: Vanuatu Jangan Ikut Campur Urusan Papua
TribunKaltim

Diplomat Indonesia Beri Jawaban di Sidang Umum PBB, Silvany Austin Pasaribu: Vanuatu Jangan Ikut Campur Urusan Papua

GridStar.ID - Baru-baru ini diplomat perwakilan Indonesia, Silvany Austin Pasaribu menarik perhatian di Sidang Umum PBB.

Silavny memberikan jawabannya terhadap tuduhan Vanuatu tentang pelanggaran HAM di Papua.

Perdana Menteri Republik Vanuatu, Bob Loughman sebelumnya telah mengungkit isu pelanggaran HAM Papua di dalam Sidang Umum PBB.

Baca Juga: Wow, Jadi Profesi Incaran, Ini PNS dengan Gaji Tertinggi di Indonesia!

"Sangat memalukan bahwa satu negara ini terus-menerus memiliki obsesi yang berlebihan dan tidak sehat tentang bagaimana seharusnya Indonesia bertindak atau menjalankan pemerintahannya sendiri," ujar Silvany pada awal pidatonya, yang dilansir dari Youtube PBB pada Sabtu (26/9/2020).

"Terus terang saya bingung bagaimana bisa suatu negara mencoba untuk mengajar negara lain, sementara kehilangan inti dari seluruh prinsip dasar Piagam PBB," lanjutnya.

Silvany mengatakan bahwa tuduhan pemerintah Vanuatu sudah tidak menghormati kedaulatan dan keutuhan wilayah negara Indonesia.

Baca Juga: Sandang Predikat Anak Orang Nomor 1 di Indonesia, Gibran Rakabuming Punya Hutang Rp 895 Juta Cicilan KPR, Ternyata Ini Alasannya Beli Rumah Hutang

Di ruang sidang yang dihadiri perwakilan dari berbagai negara di dunia, Silvany menegaskan bahwa Indonesia dengan sadar berusaha mempromosikan dan melindungi hak asasi manusia, di mana setiap individu memiliki hak yang sama di bawah hukum.

Indonesia terdiri lebih dari ratusan suku bangsa yang beragam dan multikultural, dengan ribuan suku, ratusan bahasa daerah yang tersebar di lebih dari 17 ribu dan 400 pulau, berkomitmen terhadap hak asasi manusia.

"Kami menghargai keragaman, kami menghormati toleransi dan setiap orang memiliki hak yang sama di negara demokrasi terbesar ketiga di dunia ini," tandasnya.

Source : kompas

Editor : Tiur Kartikawati Renata Sari

Baca Lainnya

Latest