"Pertama kita mengadakan kerja sama dengan India karena dia telah mendapatkan lisensi dari Gilead (perusahaan farmasi pemegang izin FDA untuk memproduksi obat antivirus Covid-19).
Sementara kita akan melakukan uji klinis nanti kerja sama dengan BUMN," sebut dia.
Kedua, di samping izin impor, Bio Farma juga sedang riset untuk produksi dalam negeri.
Perusahaan farmasi pelat merah itu tengah melakukan uji klinis skala pilot untuk produksi Remdesivir, namun terkendali dengan pasokan bahan baku.
"Izin kami pakai bahan baku dari China,” imbuhnya.
Luhut pun menanggapi hal itu dengan meminta Bio Farma segera mengambil langkah yang cepat dan tepat agar bahan baku untuk produksi nasional dapat segera dilakukan.
Menurutnya, ini demi kepentingan nasional untuk dapat menangani pandemi.
"Strateginya untuk kepentingan emergency dan kepentingan nasional, kita harus cepat dan jangan terlalu kaku karena ini untuk kemanusiaan,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Luhut juga meminta meminta agar semua pihak terkait dapat bekerja sama dengan baik dalam upaya merealisasikan produksi obat Covid-19 dalam negeri.