"Dari hasil laboratorium dan rapid tes, semuanya tidak menunjukkan tanda-tanda Covid-19 dan penyakit lain atau non reaktif dan negatif semua. Tipes, malaria, Covid-19, HIV, semuanya lah itu negatif," papar Ihsan.
Beberapa hari kemudian, lagi-lagi kondisi fisik dari sang istri semakin menurun. Ihsan pun membawa sang istri berobat ke rumah sakit non Covid-19 yang ada di Makassar.
"Selasa, 15 September, istri saya bawa untuk berobat ke rumah sakit yang non Covid-19 di Makassar. Malam harinya, istri saya opname," jelas Ihsan.
Saat menjalani opname itu, darah Amirah selalu diambil setiap hari untuk dilakukan pengecekan. Beberapa kali diambil, hasilnya sama saja. Baik dari rapid tes, pengecekan laboratorium, menunjukkan negatif dari penyakit apa pun.
Selama opname diketahui kondisi trombosit, leukosit mengalami penurunan yang membuat Ihsan semakin bertanya-tanya, mengapa kondisi tubuh dan darah sang istri menurun?
Dia sempat menduga, ada virus yang membuat kondisi tubuh istrinya menjadi seperti itu.
Karena tidak ada titik terang, disepakati akan dilakukan swab tes kepada sang istri untuk mengetahui kejelasan keadaan Amirah.
"Tanggal 17 September, diputuskan untuk melakukan tes swab dan kemudian besoknya, Jumat 18 September atau 24 jam setelah di swab, hasilnya keluar," ujar Ihsan.
"Saat itu masih dalam keadaan di opname. Pada pukul 10.15, saya ditelpon dokter mengabarkan kalau hasil swab istri saya positif Covid-19," lanjutnya.