Ia ingin tetap bersatu, namun ternyata ia mendapat pergolakan yang salah saat itu.
"Waktu itu I don't want to end up like that (seperti kedua orangtua), tapi itu twist-nya iblis pinter banget sih, di-twist-twist otak aku seakan-akan, 'udah pisah aja,'" kata Gisel.
"Lu ngapain berkorban buat semuanya, seumur hidup loh, come on. Lu masih bisa tahu mendapatkan kebahagiaan, you deserve to be happy," sambung Gisel.
Ucapan itu Gisel sebutkan sambil memberi isyarat dengan menyilangkan kedua tangannya.
Menurut dia, ternyata pemikirannya itu salah.
Seharusnya dia sebagai orang dewasa yang sudah berada dalam sebuah komitmen, tidak seharusnya meletakkan ego di depan.
"Waktu itu aku enggak punya pengetahuan ini, enggak punya. Semuanya, mungkin ada yang mau kasih tahu aku tolak karena udah kekerasan hatinya, terus banyak penghakiman di masa lalu kayak kurang kasih sayang orangtua dan segala macem," ucapnya.
(*)