Akan tetapi, banyak perusahaan farmasi, termasuk AstraZeneca dan para ilmuwan mengungkapkan keprihatinannya tentang tekanan politik untuk segera mengeluarkan vaksin.
Kandidat vaksin AstraZeneca merupakan satu dari sembilan vaksin di seluruh dunia yang saat ini sedang dalam uji coba tahap 3 kepada manusia.
Di Amerika Serikat, perusahaan mulai mendaftarkan 30.000 sukarelawan di beberapa lokasi pada 31 Agustus 2020.
Inokulasi juga sedang diuji pada kelompok yang lebih kecil di Inggris, Brasil, dan Afrika Selatan.
Uji coba lain rencananya dilakukan di Jepang dan Rusia. Vaksin AZD1222 menggunakan versi lemah dari adenovirus penyebab flu biasa dan direkayasa untuk mengkodekan protein yang digunakan virus corona dalam menyerang sel.
Setelah vaksinasi, protein ini diproduksi di dalam tubuh manusia guna memperkuat sistem kekebalan tubuh manusia.
"AstraZeneca berkomitmen terhadap keselamatan peserta uji coba dan standar perilaku tertinggi dalam uji klinis," bunyi pernyataan itu.
"Perusahaan akan terus bekerja dengan otoritas kesehatan di seluruh dunia dan dipandu kapan uji klinis lainnya dapat dilanjutkan untuk menyediakan vaksin secara luas, adil dan tanpa keuntungan selama pandemi ini," sambungnya.
Diketahui sebelumnya, salah satu sukarelawan uji coba vaksin AstraZeneca mengalami kondisi peradangan langka yang disebut myelitis transversal.