Follow Us

Tahun 2050 Bumi Diprediki Bakal Alami Bencana Lebih Mengerikan dari Pandemi Covid-19 hingga Buat 1 Milliar Penduduk Mengungsi

Yulia Susanti - Minggu, 13 September 2020 | 14:31
Tahun 2050 Bumi Diprediki Bakal Alami Bencana Lebih Mengerikan dari Pandemi Covid-19 hingga Buat 1 Milliar Penduduk Mengungsi
Pixabay

Tahun 2050 Bumi Diprediki Bakal Alami Bencana Lebih Mengerikan dari Pandemi Covid-19 hingga Buat 1 Milliar Penduduk Mengungsi

GridStar.ID - Sampai saat ini beberapa negara di belahan bumi masih berjuang memerangi pandemi Covid-19.Dampaknya tak main-main khusunya memberi pengaruh pada kestabilan ekonomi sebuah negara.Namun ternyata di masa mendatang disebut akan ada bencana yang lebih merugikan dari wabah virus corona.

Baca Juga: Kabar Buruk Virus Covid-19 Belum Menemui Titik Terang, Pakar Epidemiologi UI Blak-blakan 2021 Kasus Corona Terus Naik: Kita Belum Selesai Gelombang Pertama, Sebuah analis baru tentang ancaman ekologi global menyebut lebih dari 1 miliar manusia terancam harus mengungsi pada tahun 2050 nanti.Hal ini didorong oleh pertumbuhan populasi yang cepat, kurangnya akses ke makanan dan air, serta meningkatnya paparan bencana alam yang harus dihadapi manusia.Institute for Economics and Peace (IEP) yang menyusun indeks terorisme dan perdamaian tahunan berlabel Ecological Threat Register menggunakan data dari Perserikatan Bangsa-Bangsa dan sumber lain untuk menilai delapan ancaman ekologi.Baca Juga: Bongkar Borok Negaranya Rela Nyawa Terancam, Ahli Asal China Sebut Virus Corona Buatan Manusia, Sebut Punya Bukti Ilmiah Ini!

Mereka juga memprediksi negara dan wilayah mana yang paling banyak terpapar risiko.Dengan perkiraan populasi dunia akan meningkat menjadi hampir 10 miliar pada tahun 2050 dan meningkatnya perebutan sumber daya yang memicu konflik, penelitian menunjukkan sebanyak 1,2 miliar orang yang tinggal di daerah rentan di sub-Sahara Afrika, Asia Tengah dan Timur Tengah mungkin saja dipaksa untuk bermigrasi pada tahun 2050.Sebagai perbandingan, laporan tersebut mencatat faktor ekologi dan konflik menyebabkan pengungsian sekitar 30 juta orang pada 2019.

Baca Juga: Angka Kematian Semakin Tak Terkendali, Anies Baswedan Tetapkan DKI Jakarta Bakal Kembali PSBB Total, Tim Pakar Covid-19 Peringatkan 5 Provinsi yang Dinilai Rawan“Ini akan memiliki dampak sosial dan politik yang besar, tidak hanya di negara berkembang, tetapi juga di negara maju, karena perpindahan massal akan menyebabkan arus pengungsi yang lebih besar ke negara-negara paling maju,” kata Steve Killelea, pendiri IEP.Daftar tersebut mengelompokkan ancaman menjadi dua kategori besar yakni kerawanan pangan, kelangkaan air dan pertumbuhan populasi, dan bencana alam termasuk banjir, kekeringan, angin topan, naiknya permukaan laut dan kenaikan suhu lainnya.Hasilnya adalah analisis yang menilai berapa banyak ancaman yang dihadapi masing-masing dari 150 negara dan kapasitas mereka untuk menahannya.

Baca Juga: Kabar Buruk Virus Covid-19 Belum Menemui Titik Terang, Pakar Epidemiologi UI Blak-blakan 2021 Kasus Corona Terus Naik: Kita Belum Selesai Gelombang Pertama, Beberapa negara seperti India dan Cina, paling terancam oleh kelangkaan air dalam beberapa dekade mendatang.Killelea mengatakan pasokan air bersih di dunia saat ini sudah berkurang 60% dibanding 50 tahun lalu.Sementara permintaan akan makanan diperkirakan akan naik 50% dalam 30 tahun ke depan, sebagian besar didorong oleh perluasan kelas menengah di Asia.

Baca Juga: Sekali Suntik Bukan Bebas Penyakit, Erick Thohir Wanti-Wanti Keampuhan Vaksin Virus Covid-19 Tak Bertahan Selamanya, Hanya sampai 2 Tahun! Faktor-faktor tersebut, dikombinasikan dengan bencana alam yang mungkin meningkat frekuensinya karena perubahan iklim, berarti bahkan negara yang stabil saat ini pun akan menjadi negara rentan pada tahun 2050.(*)Artikel ini telah tayang di Sosok.id yang berjudul Pandemi Covid-19 Seolah Tak Ada Apa-apanya, Tahun 2050 Bumi Diprediksi Bakal Alami Musibah yang Buat 1 Miliar Penduduknya Terpaksa Mengungsi

Source : Sosok.id

Editor : Tiur Kartikawati Renata Sari

Baca Lainnya

Latest