GridStar.ID - Menjadi publik figur membuat para artis memiliki mental baja.
Tak lain karena setiap tindak tanduk selebriti bakal menjadi sorotan publik.
Terkadang tekanan dari masyarakat bisa menjadi gangguan kesehatan mental para publik figur.
Seperti yang dialami Ariel Tatum sejak usia 13 tahun dan membuatnya nyaris berulang kali melakukan percobaan bunuh diri.
Dilansir dari Kompas.com, Ariel mengaku memiliki gangguan mental Borderline Personality Disorder (BPD) atau kepribadian ambang akut.
Hal itu dia sampaikan dalam seminar Let's End The Same, di kawasan Thamrin, jakarta Pusat, Sabtu (19/10/2019).
Pengakuan mengejutkan lainnya disampaikan Ariel Tatum di acara Q&A METRO TV (28/10/2019), ia mengaku sempat ingin menyewa pembunuh bayaran, untuk menyakiti dirinya sendiri.
Mantan kekasih Ryuji Utomo ini sempat memiliki ide menyewa pembunuh bayaran untuk menghabisi nyawanya sendiri.
Ide untuk menyewa pembunuh bayaran muncul di benaknya setelah melakukan berbagai cara untuk mencoba bunuh diri.
"Banyak. Aku pernah coba minum obat aku banyak juga, pernah mau loncat juga, terus aku mau kecelakaan juga," kata Ariel.
"Terus aku sempet mikir kayak apa aku suruh orang buat bunuh gue, jadi keluarga gue enggak nelangsa-nelangsa amat gitu loh mikir gue bunuh diri, jadi mikirnya gue dibunuh orang aja," sambungnya.
Beruntung, pada saat itulah Ariel mulai berpikir untuk mencari bantuan dari profesional.
"Aku di situ aku merasa i think i need a professional help, i dont think this is healthy," ucapnya.
Meski mengidap gangguan mental, Ariel ngaku kala itu ia masih bisa berpikir bahwa menyakiti diri sendiri adalah hal yang salah.
"Dan itu bagusnya gitu, di satu sisi aku mencoba sangat amat untuk waras, ini enggak wajar loh," ucap Ariel.
Borderline personality disorder (BPD) merupakan gangguan kesehatan mental yang memengaruhi cara berpikir dan perasaan seseorang.
Pengidap BPD hampir selalu merasa khawatir, rendah diri (minder), dan takut.
Normalnya, semua orang merasa khawatir, takut, atau cemas ketika berhadapan dengan bos atau harus mengambil sebuah keputusan penting.
Namun, pengidap BPD cenderung merasa khawatir, cemas, minder, dan takut secara terus menerus tanpa penyebab yang jelas.
(*)