Follow Us

Indonesia dan Beberapa Negara Lain Absen dalam Kompetisi Piala Thomas dan Uber 2020 Mendatang, Hendra Setiawan Beberkan Sebabnya

Hinggar - Minggu, 13 September 2020 | 09:30
Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan memamerkan medali dan trofi juara BWF World Tour Finals, Minggu (15/12/2019) di China.
Badminton Indonesia

Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan memamerkan medali dan trofi juara BWF World Tour Finals, Minggu (15/12/2019) di China.

Baca Juga: Tak Perlu Olahraga Berat Penuh Keringat, Tya Ariestya Berhasil Turunkan 13 Kg Bobot Tubuhnya Hanya dengan Diet Ini!

"Kalau ditarik dari awal, semuanya semangat karena melihat kesempatan yang begitu besar. Namun, dalam perjalanan waktu dan mencermati perkembangan Covid-19 yang belum terselesaikan baik di Indonesia maupun negara lain, menimbulkan keraguan para atlet," jelas Budiharto.

Hendra Setiawan pun buka suara soal keputusan tersebut.

Melalui akun Youtube-nya, Hendra Setiawan mengungkapkan bagaimana Indonesia akhirnya memutuskan mundur dari Piala Thomas dan Uber 2020.

Baca Juga: Tak Pernah Tahu Penyakit yang Dideritanya, Baim Wong Dilarikan ke Rumah Sakit Saat Sedang Olahraga, Begini Keadaannya

"PBSI mengajukan pertanyaan ke pemain apakah siap bertanding atau tidak? Pemain ragu, ada rasa takut, tetapi mau main juga," kata Hendra Setiawan.

"Kalau sudah ragu seperti itu percuma. Hati dan pikiran sudah tidak 100 persen, main juga tidak akan maksimal."

"Apalagi, Thomas Cup pertandingan besar dan membutuhkan fokus. Kalau fokus sudah tidak 100 persen, bagaimana mau main maksimal?" ujar Hendra melanjutkan.

Baca Juga: Tak Perlu Olahraga Menyiksa, 3 Gerakan Sederhana Ini Bisa Susutkan Berat Badan, Salah Satunya Tarik Napas Dalam!

Lebih lanjut, Hendra menegaskan bahwa keputusan PBSI tidak mendadak dan sudah berdasarkan pertimbangan yang mengutamakan kesehatan atlet dan tim ofisial.

"Ini tidak mendadak mundur ya. Kami sudah daftar (ikut Piala Thomas dan Uber), tetapi sambil melihat perkembangan Covid-19," kata peraih medali emas Olimpiade Beijing 2008 ini.

"Kami tidak melihat negara lain, tetapi memang PBSI sudah punya pertimbangan sendiri. Memang sudah ada protokol kesehatannya, tetapi risikonya lebih banyak kalau berangkat."

Source : Kompas.com

Editor : Hinggar

Baca Lainnya

Latest