Bahkan ia dan temannya cukup berjalan kaki saja.
"Dari kantor Desa Bukik Gadang kita berjalan kaki menyusuri jalan melewati ladang dan sawah," ucapnya.
Sebelum menuju lokasi, Rafi juga sempat bertanya dengan warga sekitar.
Namun, mereka juga mengaku tidak mengetahui soal keberadaan lafaz Allah.
Selanjutnya, Rafi dan seorang temannya yang sudah berbekal dengan drone mulai melakukan penelusurannya.
"Sesampainya di perkiraan lokasi, kemudian saya coba nerbangin drone."
"Ternyata baru sadar kalau kami sudah berada di lafaz Allah tersebut. Mulai tampak itu huruf Lam."
"Kemudian kita mulai berjalan agak ke tengah, karena saat itu kita ada di huruf Ha," kata Rafi.
Ia mengaku, setelah menerbangkan drone dengan ketingian sekitar 500 meter, tampak jelaslah lafaz Allah tersebut.