Follow Us

Tak Hanya Indah, Pakaian Adat NTT yang Dikenakan Jokowi Saat Sidang Tahunan MPR Punya Makna dan Filosofi Tersendiri

Hinggar - Sabtu, 15 Agustus 2020 | 12:02
Jokowi dengan pakaian adat NTT
instagram

Jokowi dengan pakaian adat NTT

Baca Juga: Disampaikan Langsung oleh Tangan Kanan Jokowi, Sri Mulyani Ungkap Presiden Sedang Menimbang Gaji ke-13 untuk Tenaga Kesehatan!

Pada bunga palem besar/Hubi Ae, jenis dan motif sarung yang boleh dipakai adalah sarung Motif Raja atau Ei Raja dan bunga palem kecil adalah motif Le'do atau sarung Ei Ledo.

Biasanya penggunaan pakaian adat pada masa saat ini digunakan untuk acara keluarga, seperti pernikahan.

Di masa lalu pakaian adat biasanya dipakai dalam upacara adat Sabu, seperti upacara adat kelahiran anak, upacara saat bayi turun tanah, asah gigi, dan lamaran.

Baca Juga: Kabar Gembira Disampaikan Langsung oleh Presiden Jokowi, Bantuan Uang Tunai Rp 600 Ribu untuk Pekerja Dipastikan Cair Dalam Waktu Dekat, Ini Jadwalnya!

Motif yang dipakai tersebut menggambarkan mengenai Pula Sabu yang memiliki kekayaan alam terutama lontar dan kapas yang digunakan sebagai bahan mentah pembuatan kain adat Sabu.

Motif lain yang digunakan adalah motif Kekama Haba atau Gagang Wadah menyadap lontar dan motif Petola.

Bagian lain dari pakaian adat NTT yang memiliki cerita sendiri adalah tutup kepala.

Baca Juga: Bawa Angin Segar, Presiden Jokowi Ungkap Perkembangan Vaksin Covid-19 yang Dilakukan di Tanah Air: Segera Selesai di Pertengahan Tahun 2021

Ada dua jenis ikat kepala yang ada di pulau Sabu, yaitu lehu (destar) dan lehu ketu (ketu adalah kepala).

"Yang pertama adalah ikat kepala dari batik yang dewasa ini dipakai oleh kaum laki-laki Sabu dan jenis tutup kepala kedua adalah tenunan berukuran kecil, disebut juga wai yang berarti sabuk," jelas Daniel. (*)

Source : Kompas.com

Editor : Grid Star

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular