Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Menolak Digusur dan Tinggal di Sebelah Kamar Mayat, Ibu Ini Nekat Pilih Tinggal di Tengah Jalan Layang: Saya Merasa Tenang dan Nyaman

Yunus - Senin, 10 Agustus 2020 | 15:03
Menolak digusur, rumah itu tetap berdiri di tengah jalan layang, sementara pemilik merasa nyaman tinggal di sana.
KOMPAS.COM

Menolak digusur, rumah itu tetap berdiri di tengah jalan layang, sementara pemilik merasa nyaman tinggal di sana.

Baca Juga: Selama Pandemi Hanya di Rumah Tapi Jerawat Malah Terus Muncul, Terdapat 3 Faktor Utama Penyebab Hal Itu Terjadi dan Ini Cara Mengatasinya Menurut Ahli

Rumah satu lantai itu seluas 40 meter persegi dan terletak tepat di tengah jalan layang yang terdiri dari empat lajur, demikian laporan stasiun TV Guangdong.

Pemilik rumah yang dikenal dengan nama belakang Liang mengatakan, dia tidak mau pindah karena rumah pengganti yang ditawarkan pemerintah lokasinya tidak ideal.

Dia menambahkan, dirinya santai saja dengan konsekuensi yang dihadapinya kini dan tidak memikirkan dengan anggapan orang lain.

Baca Juga: Kabar Baik! Vaksin Virus Corona Asal China Ini Sampai di Indonesia dan Akan Diuji Klinis, Kapan Akan Tersedia untuk Masyarakat?

"Anda pikir lingkungan ini buruk, tetapi saya merasa tenang, membebaskan, menyenangkan, dan nyaman," katanya dikutip dari Daily Mail.

Orang dalam mengatakan pada stasiun TV, bahwa Nyonya Liang meminta empat apartemen dari pemerintah, tetapi dia hanya dijanjikan dua.

Kemudian dalam wawancara lain yang direkam oleh Pear Video, Nyonya Liang mengklaim pemerintah menawarinya tempat tinggal pengganti di sebelah kamar mayat, dan itulah alasannya dia tak mau pindah.

Baca Juga: Konflik Kedua Negara Ini Kian Memanas, China Paksa Warganya yang Tinggal di Amerika untuk Memilih Pulang Kampung atau Bunuh Diri

Rumah di tengah jalan layang ini langsung viral di media sosial China, Weibo. Foto-foto dan videonya banyak beredar di sana.

Pada Kamis (6/8) pemerintah distrik Haizhu mengatakan, para pejabat menetapkan lahan di Jalan Huandao untuk dihancurkan pada 2010, guna membangun jalan layang Haizhuyong Bridge, menurut laporan dari Guangzhou Daily.

Nyonya Liang adalah satu-satunya orang yang masih tinggal di sana.

Source :Kompas.com

Editor : Grid Star

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular

x