Follow Us

Bak Petir di Siang Bolong, Jokowi Beri Peringatan Keras Terkait Gelombang Kedua Covid-19 di Tanah Air, Masyarakat Diminta Waspada!

Rahma - Kamis, 30 Juli 2020 | 15:30
Bak Petir di Siang Bolong, Jokowi Beri Peringatan Keras Terkait Gelombang Kedua Covid-19 di Tanah Air, Masyarakat Diminta Waspada!
instagram @jokowi

Bak Petir di Siang Bolong, Jokowi Beri Peringatan Keras Terkait Gelombang Kedua Covid-19 di Tanah Air, Masyarakat Diminta Waspada!

GridStar.ID - Pandemi virus corona masih jadi ketakutan besar bagi masyarakat dunia.

Presiden Jokowi bahkan memberi peringatan kepada seluruh masyarakat terkait gelombang kedua virus corona.

Hal itu disampaikan Jokowi saat membuka rapat terbatas terkait postur Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2021, Selasa (28/07), Jokowi yakin, perekonomian Indonesia akan bangkit tahun depan.

Baca Juga: Tak Lagi Dipanggil Jokowi, Mantan Menteri dengan Segudang Prestasi Ini Pilih Bertani Sayur Mayur di Tengah Kota, Suksesnya Tak Kalah dengan saat Jadi Pejabat Negara!

"Kita tetap harus waspada kemungkinan dan antisipasi kita terhadap risiko terjadinya gelombang kedua, second wave, dan masih berlanjutnya sekali lagi ketidakpastian ekonomi global di tahun 2021," kata Jokowi.

Apa yang sebenarnya dimaksud sebagai gelombang kedua virus corona?

Seberapa buruk dampak yang dapat ditimbulkannya?

Baca Juga: Dituduh Bantu Jokowi Bangun Dinasti Gegara Nyemplung ke Dunia Politik, Gibran Rakabuming Raka Jawab Santai: Tidak Diwajibkan Pilih Saya!

Apakah Indonesia kini telah melewati gelombang pertama?

Gelombang kedua Tidak ada definisi formal untuk istilah gelombang dua.

Analoginya, bayangkan gelombang air laut. Jumlah kasus positif Covid-19 meningkat, lalu turun.

Baca Juga: Pihak Istana Umumkan Hasil Tes Swab Presiden Joko Widodo Usai Bertemu Wakil Wali Kota Solo Achmad Purnomo

Setiap tren tersebut dikelompokkan menjadi satu gelombang. Untuk menyebut berakhirnya sebuah gelombang, penyebaran virus corona harus sudah terkontrol dan jumlah kasusnya benar-benar menunjukkan penurunan.

Sementara, gelombang kedua dapat dikatakan muncul saat jumlah positif secara terus menerus meningkat setelah ada gelombang sebelumnya yang berakhir.

Epidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman, juga mengatakan hal yang sama.

Baca Juga: Pihak Istana Umumkan Hasil Tes Swab Presiden Joko Widodo Usai Bertemu Wakil Wali Kota Solo Achmad Purnomo

"Gelombang kedua virus corona adalah bila suatu wilayah telah mencapai puncak terkena virus corona, kemudian terjadi penurunan. Setelah fase penurunan jumlah kasus tersebut, terjadi lonjakan lagi," kata Dicky sebagaimana dikutip Kompas.com, 14 April 2020.

Adapun gelombang kedua biasanya memiliki masa jeda yang relatif jauh dengan puncak gelombang pertama, bisa memakan waktu sebulan atau lebih.

Awal atau akhir dari setiap gelombang tidak bisa diprediksi secara pasti.

Baca Juga: Wakil Wali Kota Solo Dinyatakan Positif Covid-19 Usai Menghadap Presiden ke Istana, Menteri Luhut Pandjaitan Ungkap Kondisi Jokowi

Fenomena gelombang kedua ini kebanyakan diasosiasikan dengan pandemi flu di masa lampau.

Melansir Kompas.com, 29 Juni 2020, pada pandemi flu tahun 1918 yang menginfeksi 500 juta orang di dunia dan menyebabkan kematian lebih dari 50 juta orang, terjadi gelombang kedua yang lebih mematikan beberapa bulan setelah gelombang pertama.

Kemudian, gelombang ketiga terjadi di sejumlah negara pada tahun 1919.

Baca Juga: Baru Saja Bertemu Presiden Jokowi, Wakil Wali Kota Solo Achmad Purnomo Dikabarkan Positif Covid-19, Pihak Istana Angkat Bicara

Prediksi puncak pandemi di Indonesia

Pada April 2020, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 memperkirakan puncak pandemi di Indonesia akan dimulai pada Mei dan berakhir Juli.

Namun, kondisi saat ini menunjukkan bahwa kasus Covid-19 masih terus mengalami kenaikan dan belum mengalami penurunan signifikan.

Menurut Dicky, melesetnya prediksi tersebut kemungkinan adalah karena banyaknya kasus yang belum terdeteksi.

Baca Juga: Gibran Rakabuming Putra Sulung Jokowi Digadang-gadang Nyalon Wali Kota Tanpa Lawan, Rocky Gerung Komentar: Otak Kosong vs Kotak Kosong

Melihat pola peningkatan kasus dan sebarannya, Dicky menganggap Indonesia belum mencapai puncaknya.

Melansir Kompas.com, 6 Juli 2020, pakar epidemiolog Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono juga mengemukakan pendapat serupa.

Pandu menyebut bahwa Indonesia masih jauh dari puncak pandemi Covid-19.

Baca Juga: Tak akan Pernah Rasakan Indahnya Malam Pertama, Pengantin Baru yang Akad di Tempat Karantina Virus Corona Ini Langsung Pisah Usai Ijab Qobul Gegara Mempelai Pria Positif Covid-19

Faktor yang memengaruhi

Melihat sejarah masa lalu, gelombang kedua pandemi flu dapat dipengaruhi oleh perubahan, baik pada virus maupun perilaku manusia.

Menurut Pewakilan Solidaritas Berantas Covid-19, Prof Akmal Taher, gelombang kedua dapat terjadi apabila sistem yang dibuat pemerintah dan dilakukan oleh masyarakat sipil melonggar.

Risiko gelombang kedua berpotensi ketika ada transmisi saat orang-orang merasa aman karena melewati puncak pandemi.

Presiden Jokowi
Instagram @jokowi

Presiden Jokowi

Baca Juga: Bak Senjata Makan Tuan, Sesumbar Klaim Vodka Bisa Jadi Obat Virus Covid-19, Presiden Belarus Malah Ketahuan Postif Corona

Sementara, melihat sejarah, perubahan pada virus dinilai memainkan peran besar dalam gelombang kedua pandemi flu tahun 1918.

Saat itu, kekebalan telah berkembang hingga proporsi yang cukup dan memicu virus berevolusi untuk menghindari respons kekebalan ini sehingga virus dapat terus menginfeksi manusia.

Sejumlah pakar berpendapat bahawa gelombang kedua Covid-19 dapat terjadi dalam waktu dekat.

Baca Juga: Gegerkan Istana karena Takut Tulari Presiden, Wakil Wali Kota Solo Ternyata Negatif Covid-19 Setelah Sebelumnya Dinyatakan Positif Virus Corona, Ada Apa?

Mereka berpendapat demikian mengingat tingkat kekebalan yang masih rendah saat ini, dibandingkan dengan perkiraan 60-70 persen orang yang akan butuh divaksin atau terpapar penyakit.

Sebagai gantinya, karena populasi tetap rentan dengan Covid-19, "penentu utama" dari apa yang akan terjadi selanjutnya terletak pada perilaku masyarakat dan respons pemerintah.

(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Jokowi Ingatkan Waspada Gelombang Kedua Virus Corona, Kapan Akan Terjadi?

Source : Kompas

Editor : Hinggar

Baca Lainnya

Latest