Yodi diduga merasa depresi setelah melakukan pemeriksaan di RSCM untuk melakukan pemeriksaan ke dokter kulit dan kelamin.
“Adakah (konsultasi dengan dokter kulit dan kelamin) kaitannya dengan dugaan bunuh diri? Sangat terkait kaitannya dengan kemungkinan munculnya depresi, tetapi ini dijelaskan oleh ahli di bidang psikologi forensik,” jelas Tubagus.
Keluarga pun memberikan respon mengenai keterangan polisi mengenai dugaan kematian Yodi tersebut.
Ayah Yodi, Suwandi mengatakan bahwa anaknya itu tak mengalami depresi seperti yang disampaikan pihak kepolisian.
Menurutnya, Yodi menjalani hidupnya dengan normal dan bekerja seperti biasa.
"Tadi dikatakan bahwa anak saya itu depresi, okelah dari hasil labfor dari hasil rumah sakit Polri seperti yang diketahui itu. Tapi di hari-harinya itu dia tidak menampakkan depresi," kata Suwandi.
Menurut Suwandi, seseorang yang mengalami depresi tak memiliki harapan dan tak ada semangat hidup.
"Kalau orang depresi ini menurut saya palingan itu tidak bisa kerja, tidak punya harapan, ini dia punya harapan hari-harinya. Ada satu bulan sebelum kejadian, dia membeli laptop untuk mencari uang tambahan karena dia berkeinginan untuk menikah. Itu kan berati dia masih ada harapan," tandasnya. (*)