Menurut dia, Kinem sempat diperiksa terkait dengan kondisi penyakitnya di rumah sakit tersebut.
Setelah itu, Kinem kembali diantar pulang untuk menunggu jadwal operasi.
"Kita antar juga ke Solo. Bahkan kondisi Mbak Kinem drop. Sehingga dari keluarga, suami Mbak Kinem untuk pulang paksa menolak tindakan operasi," ujar Sujatmoko.
Saat ini, pihaknya mengaku hanya bisa memantau kondisi kesehatan Kinem.
"Karena ini sudah di luar batas wewenang kita, ya kita memantau secara fisik saja. Untuk (kasus) dalam pengobatan penyembuhan dengan kondisi seperti ini tidak mungkin buat kami," kata Sujatmoko.
Sujatmoko menambahkan, "Sepertinya kesimpulan yang terakhir dari rumah sakit di Solo tidak berani angkat penyakitnya. Karena sudah berisiko."
Kaur Kesra Perangkat Desa Gunungsari, Wonosamudro Trijatmiko mengatakan, selama ini keluarga Nursam sudah terdaftar dalam penerima bantuan dari pemerintah, baik bantuan berupa PKH, non tunai, KIS dan KIP.
"Bantuan sosial ada. Sudah banyak. Seperti bantuan PKH, non tunai ada, KIS dan KIP ada. Secara keseluruhan sudah diperhatikan," kata dia.
Dia mengaku prihatin dengan pernyataan yang disampaikan Nursam di media yang mengatakan hanya menerima kertas bantuan dan bantuan tidak terima.