GridStar.ID - Satu lagi pendaki gunung ditemukan meninggal dunia di Gunung Lawu.
Kabar duka datang dari remaja berusia 18 tahun bernama Andi Sulistyawan, Senin (06/07).
Melansir Tribun Solo, korban bernama Andi ini adalah warga RT 01/ RW 14, Desa Kemuning, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar.
Jenazah Andi ditemukan dalam kondisi bertelanjang dada.
"Korban sempat pakai celana hitam, kaus hitam, dan hoodie (sweater) merah," ungkap Relawan Anak Gunung Lawu (AGL), Budi Santoso, dikutip dari Tribun Solo.
Sementara pakaian yang digunakan korban berada tak jauh dari lokasi jasad ditemukan.
"Kaus dan hoodie terlepas 300 meter dari lokasi penemuan," imbuhnya.
Penemuan jenazah dalam kondisi telanjang itu menguatkan dugaan Budi bahwa mungkin korban sempat mengalami halusinasi dan hipotermia.
Mulanya, Budi mengaku mendapatkan laporan adanya pendaki hilang pada Minggu (05/07).
Tim Reaksi Cepat (TRC) lantas mengerahkan pasukan untuk mengecek kebenaran informasi di hari selanjutnya.
Saat itulah diketahui adanya korban meninggal dunia yang menyerupai laporan pendaki hilang.
"Memang benar ada satu korban meninggal dunia dengan ciri-ciri yang sama dengan yang dilaporkan," tutur Budi.
Saat melakukan pendakian, korban Andi ditemani oleh 5 temannya.
Rombongan itu diperkirakan mulai naik sekitar pukul 16.00 WIB dan mencapai puncak di pukul 22.30 WIB.
Singkat cerita, seorang pendaki bernama Nurhayati mengatakan ingin buang air kecil pada Minggu (5/7) di sepertiga malam, sekira pukul 03.00 WIB.
Nurhayati membangunkan temannya agar ditemani buang air kecil.
Namun tidak ada yang terbangun, sedangkan korban Andi saat itu tengah berada di luar tenda.
Andi lantas menolong Nurhayati dan menungguinya buang air kecil di semak-semak dekat tenda.
Betapa terkejutnya Nurhayati, ia tak menemukan temannya di lokasi tempat menunggu.
Nurhayati mengira Andi sudah kembali ke tenda, tetapi saat tiba, korban juga tidak ada disana.
Teman-teman pendaki lantas mencari korban dari pos Hargo Dumilah hingga Hargo Tiling. Tetapi korban tetap tidak ditemukan.
Korban Andi (Kanan), relawan pencari korban (Kiri)
Rombongan memutuskan turun di pukul 13.00 WIB untuk membuat laporan pendaki hilang.
Mereka tiba di basecamp pendakian Cemoro Sewu dan melapor pada 17.30 WIB.
Jenazah korban ditemukan oleh tim di bawah jurang sedalam 7 meter di kawasan Gegerboyo.
Budi mengatakan, evakuasi korban sempat terkendala karena Puncak Gunung Lawu diguyur hujan.
Kendati demikian, pihaknya berhasil membawa jenazah naik ke Gegerboyo dan turun gunung guna evakuasi.
Salah satu relawan dari komunitas Anak Gunung Lawu, Budi Santoso, menyebut korban mengalami paradoxical undressing sebelum akhirnya ditemukan meninggal dengan kondisi tanpa baju.
"Saat hipotermia sudah di fase yang berat, akan membuat orang tidak sadar dan tidak responsif pada rangsangan. Sebelum hilang kesadaran ada perilaku aneh untuk upaya terakhir bertahan hidup," sebut Budi,melansir Kompas (08/07).
Paradoxical undressing adalah korban merasa kepanasan dan karena ketidaksadarannya melepas pakaiannya satu per satu.
"Dan ingin secepatnya menuju tempat berlindung, perilaku ini disebut Terminal Burrowing," lanjut dia.
(*)