GridStar.ID - Vaksin untuk mengatasi penyebaran virus corona di seluruh dunia hingga saat ini masih dicari.
Para ilmuwan dari seluruh penjuru dunia juga sedang melakukan penelitian untuk mendapatkan vaksin yang tepat.
Kini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) disebut telah menemukan 2 kandidat kuat vaksin virus Covid-19.
Bagaimana dengan negara yang lainnya, termasuk Indonesia?
Setidaknya, ada 13 vaksin dalam tahap uji klinis untuk saat ini yakni 5 di China, 3 di Amerika Serikat, 2 di Inggris, dan masing-masing 2 di Australia, Jerman, dan Rusia.
Indonesia juga tengah mengembangkan pembuatan vaksin virus corona.
Indonesia Indonesia tak tinggal diam dalam upaya pembuatan vaksin.
Melansir pemberitaan Kompas.com, Kamis (02/07), Ketua Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19 Kementerian Riset dan Teknologi, Ali Ghufron Mukti memprediksi vaksin lokal akan diproduksi massal dan tersedia bagi masyarakat Indonesia pertengahan 2021. A
dapun beberapa lembaga yang yang mulai mengembangkan formulasi adalah Bio Farma, Kalbe Farma hingga Eijkman.
Prooses preclinical trial baru akan dimulai pada akhir 2020.
Sementara itu, vaksin Covid-19 yang dikembangkan BUMN PT Kalbe Farma Tbk bekerja sama dengan perusahaan Korea Selatan , Genexine INC.
Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, proses uji klinis fase pertama telah dimulai pada Juni 2020 di Korea Selatan.
Sedangkan uji klinis fase kedua akan digelar di Indonesia pada Agustus mendatang.
Jerman-AS
Proyek gabungan perusahaan farmasi BioNTech Jerman dan Pfizer AS menunjukkan perkembangan positif. Vaksin ini telah diujicobakan kepada manusia.
Percobaan dilakukan terhadap 45 orang berusia 18 tahun hingga 55 tahun.
"Data awal dari uji coba fase 1 dan 2 bertujuan untuk menunjukkan bahwa vaksin BNT162b1 tidak beracun dan memicu respons sistem kekebalan tubuh yang dapat mempersiapkan tubuh melawan virus," kata CEO BioNTech, Ugur Sahin, seperti diberitakan Kompas.com, Kamis (02/07).
Tingkat antibodi penawar yang muncul adalah 1,8-2,8 kali meningkat pada pasien yang pulih.
Meski demikian, belum diketahui pasti bahwa tingkat antibodi yang lebih tinggi akan menyebabkan kekebalan terhadap virus.
Oleh karena itu, Pfizer perlu melakukan penelitian besar yang bertujuan membuktikan bahwa orang yang telah menerima vaksin setidaknya 50 persen lebih kecil kemungkinannya untuk terinfeksi kembali.
Studi ini diharapkan akan dimulai pada musim panas di sebagian besar di Amerika Serikat.
Sebanyak empat versi vaksin yang berbeda digunakan untuk ujicoba, nantinya hanya satu yang akan maju ke studi yang lebih besar.
China
Vaksin virus corona di China akan diujikan terhadap militer China.
Vaksin tersebut dikembangkan oleh unit penelitian dan perusahaan biotek militer China, CanSino Biologics.
Seperti diberitakan Kompas.com, Senin (29/06), data dari uji klinis menunjukkan vaksin militer China ini memiliki pofil keamanan yang baik dan berpotensi mencegah penyakit akibat virus corona jenis baru.
Saat ini, Komisi Pusat Militer China telah menyetujui penggunaan vaksin selama 1 tahun.
Akan tetapi, belum diketahui berapa banyak vaksin yang akan disuntikan ke personel militer China.
Inggris Sebanyak 300 orang akan diuji coba dengan vaksin dalam sebuah uji coba yang dipimpin oleh Profesor Robin Shattock dan rekannya di Imperial college London.
Uji coba dilakukan setelah tes pada hewan menunjukkan vaksin aman dan memicu respons imun yang efektif.
Adapun para ahli dari Universitas Oxford telah mulai melakukan uji coba kepada manusia.
Percobaan lanjutan dengan jumlah lebih besar akan dilakukan pada Oktober 2020 dengan melibatkan 6.000 orang.
India
India juga tak ketinggalan berjuang untuk menemukan vaksin.
Bahkan, vaksin yang diproduksi oleh Bharat Biotech, perusahaan di Genome Valley, India, telah mendapat izin untuk menguji coba vaksin pada manusia.
Pengawas obat-obatan India telah menyetujui perusahaan melakukan uji klinis fase I dan II untuk vaksin bernama Covaxin yang dikembangkan bersama dewan Penelitian Kesehatan India dan National Institute of Virology ini.
Uji coba pada manusia akan dilakukan di seluruh negara pada Juli 2020.
Kandidat kuat
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan, hingga saat ini terdapat dua kandidat vaksin terkuat untuk menjadi vaksin resmi untuk covid-19.
Dua kandidat itu adalah vaksin yang dikembangkan oleh Astra Zeneca (AZN.L) dan Moderna (MRNA.O).
Kandidat vaksin Astra Zeneca diberi nama AZF1222 dan saat ini masuk dalam tahap ketiga uji klinis.
Adapun vaksin dari Moderna diberi nama mRNA-1273.
Vaksin ini akan memasuki uji klinis tahap ketiga pada pertengahan Juli nanti. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judulPerkembangan Terkini Vaksin Virus Corona: Indonesia, China, hingga India