Disebutkan bahwa virus RNA seperti coronavirus bermutasi lebih cepat dibandingkan beberapa virus lain karena tidak seperti DNA manusia.
Virus RNA tidak mempunyai apa yang disebut sebagai 'pengecekan kerusakan alami', sehingga tidak bisa memperbaiki dirinya sendiri.
Sebelumnya, WHO menyampaikan bahwa tidak setiap mutasi akan menyebabkan perubahan yang berarti dalam perilaku virus atau dampaknya terhadap manusia.
Meski begitu, Badan Kesehatan Perserikatan Bangsa-Bangsa tersebut telah membentuk basis data komprehensif urutan genetik untuk menyelidiki setiap mutasi yang potensial.
Kepala ilmuwan WHO Dr Spumya Swaminathan berujar, mutasi alami dari virus akan terjadi.
Ia menjelaskan, ada domain tertentu dari virus yang lebih kritis, seperti lonjakan protein.
"Jika mutasi besar terjadi di domain itu, mungkin benar-benar mempengaruhi pengembangan vaksin," kata dia.
(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Virus Corona Disebut Bermutasi dan Lebih Mudah Menular