Meski begitu, Ahok tetap merasa saat itu harga dirinya sebagai laki-laki sudah diinjak-injak.
"Harga diri saya diinjak-injak. Sebagai laki-laki, sebagai Gubernur, saya berkuasa dan saya lebih kuat posisinya. Dan dia salah. Tapi kan saya tidak mau mempermalukan istri saya waktu itu. Ini kan tetap mamanya anak-anak," ungkap Ahok.
Dijelaskan pula, Ahok mengaku sempat tak ingin bercerai meski tahu sang istri kala itu berselingkuh.
"Saya waktu itu berpikir tidak ada perceraian. Saya kristen ortodoks. Berapa kali salah pun harus kita ampuni," kata Ahok.
(*)