Gridstar.ID - Pernikahan menjadi acara yang sakral bagi hidu seseorang.
Tapi berbeda dengan pesta pernikahan yang diadakan di Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan ini justru bak malapetaka.
Sebuah resepsi pernikahan di Desa Baringeng, Kecamatan Lilirilau, Selasa (09/06) menjadi ricuhseketika.
Awalnya penikahan antaran mempelai wanita MT (21) dengan mempelai pria MTR (24) berjalan lancar.
Namun warga yang datang sebagai tamu undangan malah curiga dengan gerak gerik si mempelai pria.
Pasalnya, perawakan mempelai pria yang kecil dan tak seperti pria pada umumnya membuat warga bertanya-tanya.
Tamu undangan yang curiga itupun langsung mencari kebenaran melalui kepala desa tempat tinggalnya.
Komunikasi antar kepala desa dari mempelai wanita dan kepala desa mempelai pria akhirnya membuka kedok sebenarnya.
Ternyata mempelai pria di resepsi pernikahan tersebut bukanlah seorang laki-laki melainkan perempuan yang berpenampilan pria.
"Banyak warga yang melapor akan kecurigaan mempelai pria akhirnya saya berkoordinasi dengan kepala desa di mana mempelai pria berasal. Ternyata dari data yang ada dia ternyata perempuan bukan laki laki," ujar Kepala Desa Baringeng kata Andi Aris, melalui pesan singkat, Sabtu, (13/06).
Melansir dari Kompas.com, MTR merupakan warga Dusun Solie, Desa Pising, Kecamatan Donridonri.
Usut diusut, pernikahan tersebut dilakukan secara siri lantaran tidak ada rekomendasi pernikahan dari pihak pemerintah desa ataupun dari Kantor Urusa Agama (KUA) setempat.
"Iya memang benar dia adalah warga saya dan dia itu perempuan. Soal pernikahannya itu kami tidak ketahui, sebab tidak ada laporan yang masuk ke kantor desa," kata Kepala Desa Pising, Kecamatan Donridonri Sitti Salmiah melaui pesan singkat.
Melansir Sosok.ID, pasangan sesama jenis ini ternyata diketahui telah memiliiki hubungan asmara sejak lima bulan terakhir.
Namun si mempelai wanita baru mengetahui bahwa pacarnya tersebut adalah seorang perempuan sejak dua bulan lalu.
Meski kekasihnya ternyata adalah seorang wanita, MT tak mempermasalahkan hal tersebut dan justru setuju dinikahi oleh MTR.
"Dari hasil penyelidikan bahwa MT ini sejatinya mengetahui bahwa MTR ini adalah seorang wanita dan telah menjalin asmara sejak lima bulan lalu. Adapun ijab kabul mereka terlaksana setelah MTR memalsukan identitasnya kepada orangtua MT bahwa dirinya adalah seorang pria. Padahal sejatinya adalah wanita," kata Kapolres Soppeng AKBP Puji Saputro Bowo Leksono, yang dikutip dari Kompas.com.
Mengetahui faktanya mempelai pria itu sebenarnya adalah wanita, warga dan tamu undangan pun tak terima.
Aparat kepolisian pun sampai harus turun tangan untuk mengamankan pasangan sesama jenis ini.
Hal itu dilakukan untuk meredam amuk warga yang geram dengan peristiwa pernikahan sesama jenis di kampungnya tersebut.
(*)