Namun, efeknya ini masih diperdebatkan. Sebuah studi 22 Mei dari The Lancet, yang kemudian ditarik kembali, mengatakan bahwa hidroksi klorokuin tidak efektif dalam mencegah atau mengurangi gejala Covid-19.
Selain itu, ada pula Remdesivir yang disebut memiliki efek positif pada pasien Covid-19.
Obat ini pertama kali dikembangkan oleh Gilead untuk mengobati Ebola, penyakit virus lain yang sudah ada sejak tahun 1970-an, kebanyakan ditemukan di Afrika.
Negara-negara seperti Australia, India, dan AS telah mengizinkan penggunaan obat ini untuk mengobati pasien Covid-19.
Sementara obat ibuprofen yang menghilangkan rasa sakit dengan harga murah juga dapat digunakan untuk mengurangi gejala Covid-19, menurut Sky News mengutip para peneliti di sebuah rumah sakit di London.
Tapi, sejumlah ahli mengatakan bahwa ibuprofen memperburuk gejala penyakit akibat corona virus.
Upaya filantropis global
Kontribusi Bill dan Melinda Gates Foundation terhadap upaya pengembangan vaksin global sempat memantik perhatian.
Gates berfokus pada penyediaan dana untuk memberi insentif kepada para pembuat vaksin sehingga cukup untuk memenuhi kebutuhan negara-negara berkembang setelah disetujui oleh regulator.
Boss Microsoft bergabung dengan pembuat vaksin terbesar di dunia Serum Institute of India, dengan kesepakatan pendanaan senilai 750 juta dollar AS untuk produsen obat Inggris AstraZenec.