Dengan pembatasan atau pembatalan haji ini, keuangan Arab Saudi akan semakin tertekan, seiring anjloknya harga minyak selama pandemi virus corona.
Sejumlah analis memprediksi Negara Petrodollar itu akan mengalami kontraksi ekonomi parah tahun ini.
Pada 2019, tercatat ada sekitar 19 juta jemaah umrah dan 2,6 juta jemaah haji.
Sebuah rencana reformasi ekonomi Putra Mahkota Muhammed bin Salman bertujuan untuk meningkatkan kapasitas umrah dan haji hingga menjadi 30 juta jemaah setiap tahunnya.
Hal ini memungkinkan mereka mendapatkan pemasukan sebesar 13,32 miliar dollar pada tahun 2030.
Sejak Maret lalu hingga saat ini, Arab Saudi masih menangguhkan penerbangan internasional.
Arab Saudi juga telah memberlakukan kembali jam malam di Jeddah pada Jumat (5/6/2020) setelah adanya lonjakan kasus infeksi.
Hingga Rabu (10/6/2020), Arab Saudi telah melaporkan 112.288 dengan kasus baru pada hari itu sebanyak 3.717.
Kementerian Kesehatan juga mengumumkan tambahan 1.615 pasien sembuh, sehingga total menjadi 77.954 pasien.