"Aku tulis puisi buat ibu guruku. 'Ibu guru, Aku tak bisa menghitung. Aku hanya bisa menulis puisi. Tolong baguskan nilaiku bu Guru'," pungkas Dul Jaelani.
Tak disangka tulisan itu masih diingat oleh sang guru, bahkan masih disimpan rapi.
"Tapi sampai sekarang, Aku kan ketemu sama ibu guruku itu kan.
Masih disimpan ternyata suratnya.
Puisinya masih disimpan sama guruku. Aku senang," akui Dul Jaelani.
Lalu bagaimana dengan hasil ulangan dari Dul setelah menyampaikan puisi tersebut?
"Tetap aja jelek. Hancur. Math ancur Aku," kata Dul Jaelani malu.
Dul menyampaikan bahwa dirinya kini menyesal karena tak serius belajar saat sekolah dulu. (*)