"Pembuat kebijakan publik itu seperti membuat tahu kalau orang paham bagaimana tahu itu dibuat mungkin orang enggak jadi makan," ujar Qodari.
Lalu Juru Bicara Presiden SBY, Andi Mallarangeng yang turut hadir lantas menimpali.
Menurutnya, hal itu seharusnya bisa diumumkan atau dilakukan terlebih dahulu oleh sang Jubir Jokowi.
Sehingga, jika ada tanggapan negatif dari masyarakat, Presiden bisa mengoreksi kemudian.
"Kalau presiden sudah ada langsung di situ ga ada lagi behind correction kalau pesannya muncul."
"Lalu kenapa ada Jubir karena kalau Jubir salah masih ada di atasnya yang bisa mengkoreksi," ujar Andi.
Andi berkata, jika presiden saja salah maka siapa yang akan memperbaiki.
"Tapi kalau presiden salah siapa yang mau koreksi, dia kan paling tinggi," imbuhnya.
Qodari menganggap, meminta Presiden turun langsung dalam upaya peninjauan konsep new normal berisiko tinggi.